Pembajak Somalia Bebaskan Kapal Jerman, Ditebus Rp 50 Miliar  

Reporter

Editor

Jumat, 17 Juni 2011 14:15 WIB

Bajak laut Somalia. AP/U.S.Navy, Petty Officer Jason Zalasky

TEMPO Interaktif, Bosasso - Para begundal Somalia membebaskan kapal kargo Jerman yang dibajak sejak April lalu setelah mereka menerima tebusan Rp 50 miliar. Demikian keterangan seorang pembajak dan petugas kelautan, Jumat 17 Juni 2011.

Kapal berbendera Antigua dan Barbuda milik seorang warga Jerman itu diawaki oleh 10 warga Ukrania dan Filipina. Kapal dibebaskan pada Kamis, 16 Juni 2011.

"Kapal kargo Jerman itu sekarang sudah berlayar menuju lautan bebas. Kami menerima tebusan sebesar US$ 5,7 juta (Rp 50 miliar)," kata bajak laut Ibrahim kepada Reuters melalui telepon dari Pantai Ras Guna.

Andrew Mwangura, seorang editor rubrik kelautan Somalia Report, membenarkan bahwa kapal kargo tersebut telah dibebaskan dengan tebusan. Tebusan itu, jelasnya, dibayarkan di kota Pelabuhan Mombasa, Kenya, namun tidak disebutkan jumlahnya.

"Berikutnya, kapal tersebut berlabuh di Djobouti. Setelah itu menuju perairan bebas," kata Mwangura kepada Reuters.

Bukan sekali ini para bajak laut Somalia menggerayangi kapal-kapal kargo yang melintas dari Laut India menuju Teluk Aden. Kapal Indonesia dan Singapura pernah pula dibajak. Kendati demikian, kapal Indonesia tersebut bisa dibebaskan dengan tebusan dan hasil operasi militer.

CA





Berita terkait

Disandera selama 4,5 Tahun, WNI Bebas dari Perompak Somalia

23 Oktober 2016

Disandera selama 4,5 Tahun, WNI Bebas dari Perompak Somalia

Satu sandera WNI meninggal dunia karena sakit malaria pada 2014.

Baca Selengkapnya

Kapal MV Marzooqah Dibajak Perompak Somalia

19 Januari 2014

Kapal MV Marzooqah Dibajak Perompak Somalia

Ini adalah pembajakan pertama yang berhasil di wilayah itu sejak tahun 2012.

Baca Selengkapnya

Perompak Somalia Bebaskan 13 Pelaut Indonesia  

3 Desember 2011

Perompak Somalia Bebaskan 13 Pelaut Indonesia  

Kapal MT Gemini yang dibajak oleh komplotan perompak Somalia sejak delapan bulan yang lalu akhirnya dibebaskan pada 30 November 2011.

Baca Selengkapnya

Perompak Somalia Dibahas di Forum Internasional

8 November 2011

Perompak Somalia Dibahas di Forum Internasional

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan pembajakan di laut Somalia sudah menjadi perhatian masyarakat internasional dan akan dibahas dalam forum-forum multilateral.

Baca Selengkapnya

Pembajakan Laut, Dunia Dirugikan US$ 12 Miliar  

6 Juni 2011

Pembajakan Laut, Dunia Dirugikan US$ 12 Miliar  

Belum ada langkah konkret untuk mengatasi pembajakan laut.

Baca Selengkapnya

Dana Penyelamatan Korban Lanun Somalia Sekitar Rp 50 Miliar  

23 Mei 2011

Dana Penyelamatan Korban Lanun Somalia Sekitar Rp 50 Miliar  

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan operasi penyelamatan awak kapal MV Sinar Kudus menghabiskan dana sekitar Rp 50 miliar.

Baca Selengkapnya

Dipo: Hanya Mata Kalong yang Tak Bangga

22 Mei 2011

Dipo: Hanya Mata Kalong yang Tak Bangga

Sekretaris Kabinet Dipo Alam menyatakan semua rakyat Indonesia bangga dan mengapresiasi keberhasilan operasi Satgas Merah Putih yang berhasil menyelamatkan seluruh awak Kapal Kargo Sinar Kudus yang disandera bajak laut Somalia.

Baca Selengkapnya

SBY Beri Tiga Tugas Operasi Militer Somalia

22 Mei 2011

SBY Beri Tiga Tugas Operasi Militer Somalia

Presiden tak mau awak Sinar Kudus mengalami nasib naas seperti pelaut Amerika Serikat yang tewas itu.

Baca Selengkapnya

Ternyata 999 Personil Dikirim Atasi Bajak Laut Somalia

22 Mei 2011

Ternyata 999 Personil Dikirim Atasi Bajak Laut Somalia

Pemerintah ternyata mengirim total sejumlah 999 personel gabungan anggota TNI, BIN dan anak buah kapal untuk operasi pembebasan Kapal Kargo Sinar Kudus dari perompak Somalia.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan SBY Emoh Blak-blakan Soal Operasi Sinar Kudus

22 Mei 2011

Ini Alasan SBY Emoh Blak-blakan Soal Operasi Sinar Kudus

"Saya menahan diri dua bulan untuk tidak berbicara karena saya tidak ingin prajurit yang sedang bertugas, jiwa dan raganya dikorbankan," kata Yudhoyono.

Baca Selengkapnya