TEMPO Interaktif, Jakarta:Ibukota Timor Leste, Dili, hari ini dilanda kerusuhan massa. Massa yang marah membakar toko-toko yang berada di kawasan Colmera. Satu orang tewas tertembus timah panas milik polisi yang berusaha membubarkan massa. Menurut seorang saksi mata Marcelino Magno, kerusuhan berawal dari aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh ratusan orang yang menamakan dirinya CPDRTL. Sebuah organisasi massa yang selama ini menentang pemerintahan Perdana Menteri Mari Alkatiri. Mercelino mengungkapkan aksi unjuk rasa sendiri sudah berlangsung sejak Selasa kemarin. Aksi sendiri dilakukan di depan gedung Parlemen. Dalam aksinya mereka menuntut Mari Alkatiri dan Menteri Dalam Negeri Rozero Robarto untuk mundur. Pengunjuk rasa menilai kedua pejabat itu tidak becus memimpin sehingga menyulitkan kehidupan masyarakat. “Kemarin mereka membakar dua motor milik polisi,” kata peneliti dari East Timor Study Group ini kepada Tempo News Room melalui sambungan internasional. Akibat aksi pembakaran itu, polisi menangkap beberapa mahasiswa yang melakukan aksi pembakaran. Aksi penangkapan ini, kata Marcelino, menyulut kemarahan massa. Aksi terus berlanjut hingga keesokan harinya. Kali ini pihak kepolisian berusaha membubarkan massa dengan melepaskan tembakan. Akibatnya seorang mahasiswa tewas diterjang timah panas. “Massa yang marah merusak gedung Parlemen, bahkan ada beberapa anggota parlemen yang dilempar ke luar gedung,” tambah Marcelino. Keberingasan massa terus berlanjut. Mereka membakar toko ‘Hello Mister’ milik seorang warga Australia. Toko itu sendiri letaknya berdekatan dengan gedung parlemen. “Massa kemudian bergerak ke kawasan Colmera dan membakar beberapa toko,” ujar Marcelino. Dalam aksi ini tidak satu pun polisi atau pun pasukan peengamanan PBB tampak. Hingga berita ini dilaporkan situasi di Kota Dili cukup mencekam. Jalan-jalan tampak lenggang. Kalaupun ada kendaraan yang melintas akan dilempari batu oleh massa. Aksi pembakaran sendiri terus berlangsung. Para pemilik toko memilih menutup tokonya. Sedangkan penduduk kota Dili tampak bergerombol di pinggir-pinggir jalan. (Kurniawan-Tempo News Room)
Berita terkait
May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen
2 menit lalu
May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen
Kelompok Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day dengan menyampaikan 16 tuntutan