Negara Sekutu Chavez Dukung Solusi Damai Libya

Reporter

Editor

Sabtu, 5 Maret 2011 14:45 WIB

Hugo Chavez. AP/Ariana Cubillos
TEMPO Interaktif, Karakas -Sekelompok negara-negara Amerika Latin, khsuusnya blok kiri yan setia kepada Presiden Venezuela, Hugo Chavez, Jum'at waktu Karakas (dini hari tadi) mendukung rencana untuk membentuk misi perdamaian internasional buat mediasi krisis Libya.

Kelompok Alba, yang didirikan Chavez dan termasuk sekutunya Kuba dan Bolivia, menyalakan kejuta kecil dalam dukungannya atas proposal yang masih samar-samar, yang disebutnya bertujuan untuk mencegah invasi ke Libya oleh negara-negara Barat yang haus minyak. Kritik-kritik langsun datang atas proposal tersebut.

“Alba mendukung inisiatif perdamaian (Chavez) dan inisiatif bersama untuk menciptakan sebuah komisi kemanusiaan internasional untuk perdamaian dan integritas Libya,” ujar pernyataan, yang dibaca oleh Chavez setelah sebuah pertemuan dengan menteri-menteri luar negeri tetangganya. Disebutkan komisi itu akan berusaha untuk menghindarkan agresi militer dari negara-negara Amerika dan Eropa.

Berbicara dari istana kepresidenan, Chavez memperingatkan bahwa harga minyak bisa melonjak menjadi US $ 200 jika Amerika Serikat atau negara-negara Eropa mengambil aksi militer di Libya. Dia juga sering bersuara keras soal krisis-krisis internasional.

AP | The Straits Times | dwi a

Berita terkait

Amerika Serikat Mengutuk Serangan Berdarah ke Parlemen Venezuela

6 Juli 2017

Amerika Serikat Mengutuk Serangan Berdarah ke Parlemen Venezuela

Pemerintah Venezuela harus secepatnya melindungi anggota parlemen dan memberikan pengobatan terhadap korban serangan yang mengalami luka-luka

Baca Selengkapnya

Buronan, Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Muncul di Youtube

5 Juli 2017

Buronan, Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Muncul di Youtube

Polisi Venezuela yang buron setelah mencuri helikopter untuk melemparkan granat ke Mahkamah Agung mendadak muncul di YouTube.

Baca Selengkapnya

Pilot Helikopter Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Diburu

29 Juni 2017

Pilot Helikopter Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Diburu

Pasukan khusus Venezuela memburu pilot helikopter Oscar Perez, 36 tahun, yang menyerang gedung Mahkamah Agung dengan granat.

Baca Selengkapnya

Siapa Pilot Penyerang Mahkamah Agung Venezuela?  

28 Juni 2017

Siapa Pilot Penyerang Mahkamah Agung Venezuela?  

Polisi muda Venezuela muncul dalam rekaman video di Instagram menjelaskan alasan granat dilempar ke gedung Mahkmah Agung.

Baca Selengkapnya

Krisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung  

28 Juni 2017

Krisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung  

Helikopter milik polisi Venezuela dipakai untuk melemparkan 4 granat ke gedung Mahkamah Agung dan menembaki gedung Kementerian Dalam Negeri.

Baca Selengkapnya

Dilanda Krisis, Venezuela Naikkan Gaji PNS dan Tentara

2 Mei 2017

Dilanda Krisis, Venezuela Naikkan Gaji PNS dan Tentara

Ini adalah kenaikan gaji ketiga di Venezuela sepanjang 2017 dan ke-15 kalinya sejak Maduro berkuasa pada 2013.

Baca Selengkapnya

Presiden Maduro Disebut Diktator, Venezuela Pilih Keluar dari OAS  

28 April 2017

Presiden Maduro Disebut Diktator, Venezuela Pilih Keluar dari OAS  

Venezuela segera keluar dari organisasi negara-negara Amerika atau OAS setelah Presiden Nicolas Maduro dijuluki diktator.

Baca Selengkapnya

Menakjubkan, Bayi Keluar Sendiri Saat Ibu Jalani Operasi Caesar  

25 April 2017

Menakjubkan, Bayi Keluar Sendiri Saat Ibu Jalani Operasi Caesar  

Rekaman memperlihatkan cara bayi keluar dari perut si ibu tanpa bantuan tim medis saat operasi caesar berlangsung.

Baca Selengkapnya

Tiga Tewas dalam Unjuk Rasa Terbesar di Venezuela  

20 April 2017

Tiga Tewas dalam Unjuk Rasa Terbesar di Venezuela  

Sedikitnya tiga orang tewas dalam unjuk rasa di Venezuela yang menuntut Presiden Nicolas Maduro mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya

Kekurangan Obat, Presiden Venezuela Minta Bantuan PBB

25 Maret 2017

Kekurangan Obat, Presiden Venezuela Minta Bantuan PBB

Federasi Farmasi Venezuela memperkirakan sekitar 85 persen obat tidak tersedia bagi warga Venezuela.

Baca Selengkapnya