Pakta Baru Nuklir Amerika-Rusia

Reporter

Editor

Kamis, 23 Desember 2010 07:13 WIB

Barack Obama. REUTERS/Kevin Lamarque
TEMPO Interaktif, Washington - Senat Amerika Serikat menetapkan untuk menyetujui pakta senjata nuklir dengan Rusia, membuktikan kepada Presiden Barack Obama sebuah kemenangan besar atas prioritas top kebijakan luar negerinya.

Pengesahan perjanjian START Baru tampak meyakinkan setelah 11 anggota dari Partai Republik bergabung dengan Demokrat dalam voting Selasa waktu Washington (kemarin WIB) untuk mengakhiri debat atas pakta yang berlangsung setahun. Itu menyiratkan bahwa Obama harus meraih dua pertiga mayoritas yang dibutuhkannya ketika Senat memberikan suara persetujuan final pada hari ini.

Persetujuan akan menandai suatu titik besar kembalinya upaya-upaya pengendalian senjata Obama setelah semua perjanjian tampak buntu beberapa pekan lalu. Hal itu juga bakal memungkinkan Gedung Putih melanjutkan langkah-langkah meningkatkan hubungan dengan Rusia.

Ratifikasi bakal menandai kemenangan politik besar ketiga baru-baru ini bagi Obama, meskipun Partai Demokrat tercecer dalam pemilu sela kongresional bulan lalu. Dalam beberapa hari ini dia memenangi satu kesepakatan bipartisan soal pajak dan voting pengakhiran larangan bagi para gay untuk secara terbuka masuk militer.

“Kami berada di ambang penulisan bab berikutnya dalam 40 tahun sejarah pergulatan memerangi ancaman senjata-senjata nuklir,” ujar Ketua Komite Hubungan Luar Negeri John Kerry, seorang Demokrat, setelah voting itu kemarin.

Perjanjian itu akan membatasi tiap negara hanya memiliki hulu ledak nuklir 1.550 biji, turun dari batas saat ini 2.200 buah. Hal ini juga akan menciptakan satu sistem untuk pengawasan dan verifikasi. Inspeksi-inspeksi senjata Amerika Serikat berakhir tahun lalu seiring dengan berakhirnya perjanjian yang disepakati 1991.

Pemerintah menegaskan bahwa itu diratifikasi tahun ini karena mayoritas Demokrat di Senat bakal berkurang lima pada Januari mendatang dan penungguan bisa berarti penundaan berbulan-bulan atau gagal.

Partai Republik sempat menuduh Demokrat sibuk berupaya dalam persetujuan perjanjian untuk alasan-alasan politik. Mereka menegaskan, hal itu akan membatasi pilihan pertahanan misil Amerika dan yakin terdapat prosedur-prosedur yang tak memadai untuk memastikan kepatuhan Rusia.

Ketika Jon Kyl, yang memimpin Republiken pada negosiasi atas perjanjian, mengusulkan penundaan bulan lalu, Obama tampak tidak mungkin mendapatkan sembilan suara Republiken yang diperlukan untuk pengesahannya.

Tapi dia dan para anggota top pemerintahan giat melobi, dan Obama menunda liburan Natalnya di Hawaii. Mereka meminta dukungan dari para pejabat militer dan nama besar anggota Partai Republik dari pemerintahan lalu yang meyakini bahwa perjanjian START Baru adalah esensial buat keamanan nasional Amerika Serikat.

Pada akhirnya, mereka berhasil membujuk Republiken buat menantang dua pemimpin tinggi di Senat dan mendukung pakta tersebut. “Kami tahu kami bakal kalah,” ujar senator Republik, Orrin Hatch, kepada wartawan beberapa jam sebelum voting, Selasa lalu.

Bahkan senator nomor 3 Republik, Lamar Alexander, menyetujui perjanjian tersebut, menyebutkan bahwa dia meyakini pertahanan Amerika Serikat tak bakal melemah. “Pakta bakal membuat Amerika penuh dengan hulu ledak nuklir yang cukup buat meledakkan apa pun penyerang yang bakal datang,” ucap Alexander. Kubu Republik memang mencoba menyikat pakta dengan mengharuskan perubahan dalam bahasa yang akan dikirim ke perundingan dengan Moskow.

Di Mumbai, Presiden Rusia Dmitry Medvedev kemarin menyatakan harapannya agar Amerika Serikat meratifikasi pakta senjata nuklir strategis itu dengan Rusia.

Medvedev, yang berpidato di depan sejumlah mahasiswa sebagai bagian dua hari lawatannya ke India, juga bilang bahwa, jika Rusia gagal menempatkan diri dalam suatu kerja sama pertahanan rudal NATO-Rusia, hal itu sangat menyulitkan keputusan yang bakal diambil oleh kedua belah pihak dalam tiga hingga lima tahun ke depan.

AP | Reuters | BBC | Dwi Arjanto

Berita terkait

Hasil Australian Open 2024: Aryna Sabalenka Pertahankan Gelar, Kalahkan Zheng Qin Wen di Final

27 Januari 2024

Hasil Australian Open 2024: Aryna Sabalenka Pertahankan Gelar, Kalahkan Zheng Qin Wen di Final

Dengan menjuarai Australian Open 2024, Aryna Sabalenka memenangi dua dari tiga final Grand Slam dalam rentang waktu 13 bulan.

Baca Selengkapnya

Hasil Australian Open 2024: Singkirkan Coco Gauff, Aryna Sabalenka Kembali Capai Babak Final

25 Januari 2024

Hasil Australian Open 2024: Singkirkan Coco Gauff, Aryna Sabalenka Kembali Capai Babak Final

Lolos ke final Australian Open 2024, Aryna Sabalenka samai rekor Serena Williams.

Baca Selengkapnya

Hasil Australian Open 2024: Coco Gauff Melaju ke Babak Kedua, Marketa Vondrousova Tersingkir

15 Januari 2024

Hasil Australian Open 2024: Coco Gauff Melaju ke Babak Kedua, Marketa Vondrousova Tersingkir

Coco Gauff akan bertemu rekan senegaranya Caroline Dolehide di babak kedua Australian Open 2024.a

Baca Selengkapnya

Jelang Tampil di Australian Open 2024, Emma Raducanu Melihat Peluang Kembali ke Puncak

12 Januari 2024

Jelang Tampil di Australian Open 2024, Emma Raducanu Melihat Peluang Kembali ke Puncak

Emma Raducanu akan menghadapi Shelby Rogers dari Amerika Serikat di babak pertama Australian Open 2024.

Baca Selengkapnya

Emma Raducanu Lolos ke Babak Utama Australian Open 2024

3 Januari 2024

Emma Raducanu Lolos ke Babak Utama Australian Open 2024

Absennya sejumlah pemain membuka tempat bagi Emma Raducanu di undian utama Australian Open 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Emma Raducanu, Petenis Inggris yang akan Berlaga di Auckland Classic

1 Januari 2024

Mengenal Emma Raducanu, Petenis Inggris yang akan Berlaga di Auckland Classic

Emma Raducanu merasa terlahir kembali setelah pulih dari cedera. Petenis muda ini mesti rehat setelah operasi pergelangan kaki dan tangan

Baca Selengkapnya

Lama Tenggelam Seusai Bikin Kejutan di US Open 2021, Emma Raducanu Kini Merasa Terlahir Kembali

1 Januari 2024

Lama Tenggelam Seusai Bikin Kejutan di US Open 2021, Emma Raducanu Kini Merasa Terlahir Kembali

Setelah 8 bulan absen, Emma Raducanu merasa bersemangat memulai musim baru yang akan diawali di ASB Classic di Auckland.

Baca Selengkapnya

Kembali dari Cedera, Emma Raducanu Merasa Terlahir Kembali

30 Desember 2023

Kembali dari Cedera, Emma Raducanu Merasa Terlahir Kembali

Emma Raducanu harus bertanding dari babak kualifikasi di Australian Open 2024.

Baca Selengkapnya

Coco Gauff Mencorong di US Open 2023, Apa Kabar Emma Raducanu yang Menjadi Sensasi pada 2021?

18 September 2023

Coco Gauff Mencorong di US Open 2023, Apa Kabar Emma Raducanu yang Menjadi Sensasi pada 2021?

Bulan ini, Coco Gauff menjadi sensansi dunia tenis setelah menjuarai US Open 2023. Lantas apa kabar Emma Raducanu, remaja yang juara pada 2021?

Baca Selengkapnya

Novak Djokovic Capai Rekor 24 Gelar Margaret Court di US Open 2023: Saya Ingin Jadi Yang Terbaik

11 September 2023

Novak Djokovic Capai Rekor 24 Gelar Margaret Court di US Open 2023: Saya Ingin Jadi Yang Terbaik

Novak Djokovic berhasil menyabet gelar US Open 2023 setelah mengalahkan Daniil Medvedev.

Baca Selengkapnya