Pemuda 17 Tahun Diperkosa Empat Perempuan

Reporter

Editor

Selasa, 23 November 2010 09:53 WIB

Ilustrasi.
TEMPO Interaktif, Sydney - Seorang pemuda 17 tahun diserang oleh sepuluh wanita di provinsi Mendi, Papua Nugini. Dari sepuluh wanita yang menyerangnya, empat orang memerkosa pemuda tersebut.

Menurut Kepala Polisi Mendi, Teddy Toi sepuluh wanita yang menyerang semuanya membawa pisau dapur. "Peristiwa ini masalah yang sangat serius, polisi akan mengusut siapa mereka yang telah melalukan perbuatan keji ini," kata Toi.

Peristiwa ini terjadi pada akhir pekan lalu, namun baru mencuat ke berbagai media kemarin. Toi mencurigai empat orang yang memerkosanya telah terinfeksi HIV AIDS. Para perempuan itu berusaha menularkannya kepada pemuda itu. "HIV AIDS salah satu masalah utama di Papua Nugini," katanya.

Toi berjanji akan mengusut tuntas peristiwa keji ini. "Selama ini saya selalu memperingatkan para perempuan untuk berhati-hati di malam hari, tapi sekarang, saya juga memperingatkan para laki-laki juga," ujarnya.

Pekan lalu, seorang perempuan muda Australia yang tengah liburan untuk berselancar mengalami nasib sama. Dia diperkosa di provinsi Madang, Papua Nugini.

Pada 2008, badan PBB, UNICEF mengeluarkan laporan yang mengatakan Papua Nugini salah satu negara yang paling tinggi kekerasan seksualnya. "Delapan persen persen perempuan diperkosa, tapi ini yang dilaporkan, kenyataannya jauh lebih banyak." tulis laporan itu. "Lebih dari setengahnya di bawah 15 tahun."

NEWS.COM.AU | PGR

Berita terkait

Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill Mundur

26 Mei 2019

Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill Mundur

Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Minggu setelah berminggu-minggu desakan dari lawan politiknya.

Baca Selengkapnya

PNG Tegaskan Papua Bagian Integral Indonesia  

30 September 2016

PNG Tegaskan Papua Bagian Integral Indonesia  

Papua Nugini menegaskan kembali sikapnya bahwa Provinsi Papua merupakan bagian integral dari Republik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Presiden PNG Somare Terlibat Pencucian Uang di Singapura  

9 September 2016

Eks Presiden PNG Somare Terlibat Pencucian Uang di Singapura  

Pengadilan Singapura menyatakan pendiri Papua Nugini yang juga presiden pertama PNG, Michael Somare, menerima dana pencucian uang sebesar Rp 10,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Sekjen ULMWP Octovianus Mote Dilarang Masuk Papua Nugini  

30 Mei 2016

Sekjen ULMWP Octovianus Mote Dilarang Masuk Papua Nugini  

Sekretaris Jenderal ULMWP, organisasi payung seluruh organisasi perjuangan kemerdekaan Papua, Octovianus Mote, ditolak masuk Papua Nugini.

Baca Selengkapnya

Dituduh Korupsi, PM Papua Nugini Didesak Mundur

26 Mei 2016

Dituduh Korupsi, PM Papua Nugini Didesak Mundur

Para mahasiswa Papua Nugini mendesak Perdana Menteri Peter O'Neill mundur karena terlibat korupsi.

Baca Selengkapnya

Papua Nugini: Forum Pasifik Ingin Papua Self-Determination

26 Mei 2016

Papua Nugini: Forum Pasifik Ingin Papua Self-Determination

Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill mengatakan pimpinan forum Pasifik ingin Papua menentukan nasibnya sendiri (self-determination).

Baca Selengkapnya

Papua Nugini Tutup Kamp Pengungsi Australia

27 April 2016

Papua Nugini Tutup Kamp Pengungsi Australia

Selama ini, Australia membayar Papua Nugini dan pulau milik bangsa Nauru untuk didirikan kamp penahanan pengungsi.

Baca Selengkapnya

Berusaha Kabur, Polisi Papua Nugini Tembak Mati 11 Tahanan  

26 Februari 2016

Berusaha Kabur, Polisi Papua Nugini Tembak Mati 11 Tahanan  

Polisi Papua Nugini menembak mati 11 tahanan dan melukai 17 lainnya saat mengejar tahanan penjara yang kabur.

Baca Selengkapnya

Bagi Perempuan, Papua Nugini Tempat Terburuk di Dunia

27 Januari 2016

Bagi Perempuan, Papua Nugini Tempat Terburuk di Dunia

Polisi minta bayaran untuk mengusut perkosaan.

Baca Selengkapnya

Dua WNI Disandera di Papua Nugini  

14 September 2015

Dua WNI Disandera di Papua Nugini  

Komunikasi intens dijalin antara Konsulat RI Vanimo dan militer Papua Nugini terkait dengan sandera dua WNI di Papua Nugini.

Baca Selengkapnya