Meski Diduga Palsu, Paus Sempatkan Doa di Depan Kain Kafan Yesus

Reporter

Editor

Rabu, 5 Mei 2010 18:07 WIB

Kafanyang dipercaya sebagai kain kafan Yesus. AP/Antonio Calanni

TEMPO Interaktif, Roma - Paus Benediktus XVI ternyata memilih berdoa di depan kain kafan dari Turin, yang diyakini banyak orang adalah kain kafan Yesus Kristus. Itu dilakukan Paus pada Minggu lalu, 2 Mei 2010. Keputusan itu berbeda dengan kebijakan para pendahulunya yang tak percaya pada kain kafan tersebut.

Pada hari itu Paus Benediktus bergabung dengan orang-orang dan memanjatkan doa. Dia berdoa dengan serius depan kain itu di Katedral St Yohanes Pembaptis di Turin, Italia.

Langkah itu mengejutkan. Soalnya, kaum yang skeptis menuding kain kafan itu tak ada hubungannya dengan Yesus. Mereka menganggap itu adalah pemalsuan cerdik abad pertengahan. Soalnya, hasil pengujian radiokarbon menunjukkan bahwa umur kain kafan itu masih muda. Kain itu diperkirakan ada jauh setelah Yesuh meninggal.

Langkah Paus Benekditus sedikit berbeda dengan pendahulunya. Paus Yohanes Paulus II pernah mengunjungi kain kafan itu ketika berada di depan publik pada tahun 1998. Dia mengatakan Gereja Katolik "tidak memiliki kompetensi khusus" untuk menyatakan keaslian kain kafan itu.

Benedict melangkah lebih jauh. Selain berdoa dia mengatakan setelah meditasi bahwa kain itu adalah "ikon tertulis dalam darah, darah seorang pria yang dicambuk, dimahkotai duri, disalibkan, dan terluka di sisi kanannya."

Kain kafan itu dipamerkan untuk publik sejak 10 April lalu. Pameran itu ditutup akhir bulan ini. Ada sekitar dua juta peziarah dan wisatawan berdesakan untuk melihatnya. Kain sepanjang 14 meter, dan lebar kain 3,5 meter disimpan di kotak kaca antipeluru di kapel katedral Turin. Sebuah kebakaran gereja pada tahun 1997 hampir menghancurkan kain kafan itu.

Gereja Katolik Roma tidak menyatakan keaslian Kain Kafan Turin, yang ditemukan di kota Troyes, tenggara Paris, Prancis, pada pertengahan abad ke-14. Kain kafan itu menjadi milik Savoy di abad ke-15, dan mereka pindah ke Turin pada tahun 1578. Monarki yang memerintah Italia sampai akhir Perang Dunia II akhirnya mewariskan kain kafan itu untuk Tahta Suci pada tahun 1983.

Kain ini pernah diuji keasliannya. Sebuah tes radiokarbon dilakukan. Tes radiokarbon biasanya terbukti ampuh untuk mengukur umur fosil atau suatu benda. Dari hasil uji radiokarbon pada 1988, diketahui bahwa kain itu berasal dari tahun 1260 dan 1390.

Kain kafan ini terlihat istimewa. Dia berukuran 4,36 meter dan lebar sekitar 1 meter lebih. Di kain itu seperti tergambar gambar samar-samar wajah laki-laki berjanggut seperti gambar dalam negatif film. Layaknya orang disalib. Sebagian orang mempercayai itu adalah wajah Yesus.

THE CHRISTIAN| LIVESCIENCE|
NUR HARYANTO

Berita Terkait:

- Kain Kafan Turin Abad Pertengahan Terbukti Palsu


Advertising
Advertising

Berita terkait

Umat Muslim di Sri Lanka Diminta Salat Jumat di Rumah

26 April 2019

Umat Muslim di Sri Lanka Diminta Salat Jumat di Rumah

Umat Muslim di Sri Lanka diminta untuk salat Jumat di rumahs setelah Badan Intelijen negara itu memperingatkan tentang ancaman teror b

Baca Selengkapnya

Teror Bom di Sri Lanka, 290 Orang Tewas dan 500 Orang Terluka

22 April 2019

Teror Bom di Sri Lanka, 290 Orang Tewas dan 500 Orang Terluka

Jumlah korban teror bom di Sri Lanka yang menghantam 3 gereja dan 3 hotel di telah bertambah menjadi 290 orang tewas dan 500 orang menderita luka

Baca Selengkapnya

Tokoh Islam dan Kristen Tularkan Rekonsiliasi Damai di UGM Yogya

11 Oktober 2017

Tokoh Islam dan Kristen Tularkan Rekonsiliasi Damai di UGM Yogya

Pemuka agama Islam dan Kristen asal Nigeria berbagi pengalaman rekonsiliasi mendorong perdamaian di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Islam dan Kristen Berdamai dalam The Imam and The Pastor

7 Oktober 2017

Islam dan Kristen Berdamai dalam The Imam and The Pastor

Umat Islam dan Kristen memilih jalan damai setelah berkonflik difilmkan dalam 'The Imam and The Pastor'.

Baca Selengkapnya

Menteri Jonan: Saya 100 Persen Katolik, Juga 100 Persen Indonesia  

12 Agustus 2017

Menteri Jonan: Saya 100 Persen Katolik, Juga 100 Persen Indonesia  

Menteri ESDM Ignasius Jonan tak pernah merasa minoritas karena beragama Katolik.

Baca Selengkapnya

Ignasius Jonan: Anak Muda Tulang Punggung Perubahan

7 Agustus 2017

Ignasius Jonan: Anak Muda Tulang Punggung Perubahan

Menteri ESDM Ignasius Jonan memberi pesan yang menarik ketika menutup Raker Presidium Ikatan Sarjana Katolik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tutup Asian Youth Day, Kalla: Indonesia Jadi Contoh Toleransi

6 Agustus 2017

Tutup Asian Youth Day, Kalla: Indonesia Jadi Contoh Toleransi

Indonesia dengan segala keberagamannya mampu menjaga toleransi satu sama lain.

Baca Selengkapnya

Wapres JK Tutup Pertemuan Pemuda Katolik Asia

6 Agustus 2017

Wapres JK Tutup Pertemuan Pemuda Katolik Asia

Wapres Jusuf Kalla atau JK menghadiri penutupan pertemuan pemuda Katolik Asia, Aisan Youth Day di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Hadiri Puncak Asian Youth Day 2017 di Yogyakarta

6 Agustus 2017

Jusuf Kalla Hadiri Puncak Asian Youth Day 2017 di Yogyakarta

Jusuf Kalla datang pada acara perjumpaan perwakilan pemuda Katolik negara-negara Asia di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Menteri Agama dan Sultan Main Othok-othok di Asian Youth Day 2017

3 Agustus 2017

Menteri Agama dan Sultan Main Othok-othok di Asian Youth Day 2017

Pertemuan pemuda Katolik se-Asia Asian Youth Day ke-7 di Yogyakarta ini berlangsung pada 2-6 Agustus 2017.

Baca Selengkapnya