Palang Merah Kanada Dipermalukan Soal Aceh  

Reporter

Editor

Selasa, 30 Maret 2010 15:05 WIB

TEMPO/Bernard

TEMPO Interaktif, Jakarta - Palang Merah Kanada pertengahan bulan ini mendapat malu dari seorang mantan stafnya saat Aceh baru memperingati lima tahun bencana tsunami, dengan membongkar ketidakpedulian organisasi itu terhadap kondisi pekerja rekonstruksi Aceh.

Virgil Grandfield seorang mantan pekerja Palang Merah Kanada menyemburkan fakta yang merusak citra organisasi kemanusiaan itu dengan berkata banyak pekerja yang dibayar di bawah standar atau belum menerima bayaran mereka.

Dalam sebuah wawancara dengan jaringan Canwest News Service dua pekan lalu, Grandfield menyamakan kondisi kerja para relawan dengan perbudakan dan menuntut Perdana Menteri Stephen Harper menyelidiki praktek kerja yang menurut Grandfield bisa disamakan dengan "perbudakan".

Ia mengatakan banyak relawan atau pekerja yang sekarang tercecer jauh dari kampung halaman mereka di Aceh menunggu bayaran dari para kontraktor yang disewa dengan biaya pemerintah Kanada.

Palang Merah Kanada telah mengakui banyak kontraktor yang disewanya memperlakukan pekerja secara sewenang-wenang, menahan upah, dan taidak menyediakan lingkungan atau fasilitas kerja yang manusiawi.

Kondisi tidak manusiawi standar barat adalah kurangnya pasokan air bersih yang cukup, kurangnya fasilitas mandi-cuci-kakus yang, dan fasilitas akomodasi yang sering bocor saat hujan.

Palang Merah Kanada juga meminta kesempatan untuk mencari para pekerja itu untuk melunasi pembayaran upah yang kurang.

Namun Grandfield mengatakan "Mereka (Palang Merah Kanada) telah diberi kesempatan untuk beroperasio dengan benar di Indonesia dan mereka tidak melakukannya. Palang Merah Kanada telah mengelola kegiatan mereka sebagai sebuah masalah pencitraan publik, dibanding sebagai sebuah masalah kemanusiaan."

Grandfield telah mengangkat masalah itu sejak 2007. ia berencana membawa masalah itu ke ranah politik dengan melakukan konferensi pers bersama dengan Partai Hijau Kanada hari ini.

MONTREAL GAZETTE | RONALD

Berita terkait

Menteri Jonan Janjikan Listrik di Aceh Aman Mulai 2019

22 Juli 2017

Menteri Jonan Janjikan Listrik di Aceh Aman Mulai 2019

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan menyampaikan kuliah umum di Universitas Syiah Kuala, dan menjanjikan listrik aman mulai 2019.

Baca Selengkapnya

Cyber City, Masjid di Banda Aceh Dilengkapi Internet  

30 Oktober 2015

Cyber City, Masjid di Banda Aceh Dilengkapi Internet  

Kata Zahrol, sosialisasi diberikan kepada 100 orang yang terdiri atas BKP masjid, remaja masjid dan perwakilan Ormas Islam.

Baca Selengkapnya

Ke Aceh, Dubes Swedia Tanya Tsunami dan Syariat

8 April 2015

Ke Aceh, Dubes Swedia Tanya Tsunami dan Syariat

Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Johanna Brismar Skoog,
berkunjung ke Aceh, Rabu, 8 April 2015.

Baca Selengkapnya

World Bank Akhiri Program Penguatan Damai Aceh  

16 April 2014

World Bank Akhiri Program Penguatan Damai Aceh  

Program yang dinamakan Consolidating Peaceful Development in Aceh (CPDA) sangat bermanfaat bagi pembangunan Aceh masa depan.

Baca Selengkapnya

Jerman Bantu Pembangunan RS Regional Aceh Tengah  

24 September 2013

Jerman Bantu Pembangunan RS Regional Aceh Tengah  

Dana yang disiapkan 90 juta euro untuk pembangunan rumah sakit dan 90 juta euro untuk pembelian peralatan medis.

Baca Selengkapnya

Boediono: Banda Aceh Teladan Bagi Daerah Lain  

6 Desember 2010

Boediono: Banda Aceh Teladan Bagi Daerah Lain  

Wakil Presiden Boediono berpendapat Kota Banda Aceh bisa menjadi teladan bagi daerah lain dalam reformasi birokrasi.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dituntut Selesaikan 9 Peraturan Tentang Aceh

1 Desember 2010

Pemerintah Dituntut Selesaikan 9 Peraturan Tentang Aceh

Pemerintah dituntut segera menyelesaikan sembilan Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan Presiden (Perpres) turunan Undang-Undang Otonomi Khusus provinsi Daerah Istimewa Aceh.

Baca Selengkapnya

Presiden Terima Kursi Perdamaian dari Gubernur Aceh

29 November 2010

Presiden Terima Kursi Perdamaian dari Gubernur Aceh

"Kami menganggap Bapak Presiden sangat pantas untuk menerimanya, karena Bapak telah banyak berbuat untuk perdamaian Aceh," ujar Gubernur Aceh Irwandi Yusuf.

Baca Selengkapnya

Ketidaksinkronan Pusat dan Daerah Hambat Penguatan Perdamaian Aceh

25 Januari 2010

Ketidaksinkronan Pusat dan Daerah Hambat Penguatan Perdamaian Aceh

Kendati keamanan di Aceh sudah kondusif, masih ada beberapa permasalahan dan hambatan dalam pemeliharaan perdamaian di Bumi Serambi Mekkah tersebut.

Baca Selengkapnya

MDF Komitmen Bantu Rekonstruksi Aceh Sampai 2012

16 Desember 2009

MDF Komitmen Bantu Rekonstruksi Aceh Sampai 2012

Multi Donor Fund (MDF) akan tetap komitmen melanjutkan program-program rekonstruksi dan rehabilitasi di Aceh setelah lima tahun tsunami berlalu.

Baca Selengkapnya