Chaves Perintahkan Pengaturan Internet  

Reporter

Editor

Senin, 15 Maret 2010 14:12 WIB

AP Photo/Leonardo Ramirez

TEMPO Interaktif, Caracas - Presiden Venezuela Hugo Chavez memerintahkan aturan tentang internet. Pada saat yang sama pihak berwenang mengambil tindakan keras terhadap situs berita kritis yang dituduh menyebarkan informasi yang salah.

Chavez mengungkapkan hal ini dalam pidato di televisi. Menurutnya, internet tidak akan bisa bebas di mana sesuatu dapat dilakukan dan dikatakan. "Setiap negara harus memberi sanksi dan mengaturnya," ujar Chavez akhir pekan lalu waktu setempat.

Dia mengkhususkan pidatonya itu terhadap sebuah situs berita berbahasa Venezuela Noticiero Digital. Situs ini memang dikenal sebagi situs yang kritis terhadap pemerintah. Menurut Chavez, situs tersebut telah mengabarkan informasi salah ketika sekutu terdekatnya telah terbunuh.

Chavez pun memerintahkan Kejaksaan Agung setempat mengambil tindakan keras terhadap situs tersebut. Namun belum ada reaksi dari situs itu.

Chaves secara reguler berselisih dengan media cetak dan media televisi yang kritis. Salah satu chanel anti-Chaves, Radio Caracas Television dipaksa berpindah ke Tv kabel pada 2007 setelah presiden menolak memperbarui izinnya.

Pada Januari penyedia siaran kabel dan TV salelit juga menghentikan transmisi chanelnya di bawah pemerintah, melawan regulasi yang menyaratkan pada agar menyiarkan pidato Chaves.

Menunjuk pada Tv chanel satelit, Chavez mengatakan tidak akan ada yang dikirim untuk meracuni pikiran masyarakat karena adanya regulasi dan hukum. "Regulasi, regulasi, hukum,"ujarnya.

Salah satu Tv tak berbayar yang kritis, Globovision, tengah menghadapi investigasi pemerintah terkait beritanya. Stasiun ini berani mengatakan Chavez, mendukung perdagangan narkotika dan menyokong kegiatan teroris ETA dan FARC.

Chaves mengatakan tidak dapat memenjarakan tetapi bagian pemerintah yang lain bisa mengambil tindakan. Masyarakat pun, kata dia, juga harus mengambil tindakan.

Disebutkan pula, wawancara yang dimaksudkan Chavez muncul selama ketegangan antara Spanyol dan Venezuela meningkat. Hal ini terjadi setelah Pengadilan Spanyol mengatakan mempunyai bukti bahwa mata rantai pemerintah Venezuela ke separatis Basque ETA dan Kekuatan revoluisioner sayap kiri Kolombia atau FARC, keduanya diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Pemerintah Chavez menampik telah mempunyai mata rantai dengan kedua kelompok tersebut. Kedua negara telah mencoba menurunkan ketegangan dengan membuat pernyataan bersama melawan ETA.

AP l DIAN YULIASTUTI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Amerika Serikat Mengutuk Serangan Berdarah ke Parlemen Venezuela

6 Juli 2017

Amerika Serikat Mengutuk Serangan Berdarah ke Parlemen Venezuela

Pemerintah Venezuela harus secepatnya melindungi anggota parlemen dan memberikan pengobatan terhadap korban serangan yang mengalami luka-luka

Baca Selengkapnya

Buronan, Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Muncul di Youtube

5 Juli 2017

Buronan, Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Muncul di Youtube

Polisi Venezuela yang buron setelah mencuri helikopter untuk melemparkan granat ke Mahkamah Agung mendadak muncul di YouTube.

Baca Selengkapnya

Pilot Helikopter Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Diburu

29 Juni 2017

Pilot Helikopter Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Diburu

Pasukan khusus Venezuela memburu pilot helikopter Oscar Perez, 36 tahun, yang menyerang gedung Mahkamah Agung dengan granat.

Baca Selengkapnya

Siapa Pilot Penyerang Mahkamah Agung Venezuela?  

28 Juni 2017

Siapa Pilot Penyerang Mahkamah Agung Venezuela?  

Polisi muda Venezuela muncul dalam rekaman video di Instagram menjelaskan alasan granat dilempar ke gedung Mahkmah Agung.

Baca Selengkapnya

Krisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung  

28 Juni 2017

Krisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung  

Helikopter milik polisi Venezuela dipakai untuk melemparkan 4 granat ke gedung Mahkamah Agung dan menembaki gedung Kementerian Dalam Negeri.

Baca Selengkapnya

Dilanda Krisis, Venezuela Naikkan Gaji PNS dan Tentara

2 Mei 2017

Dilanda Krisis, Venezuela Naikkan Gaji PNS dan Tentara

Ini adalah kenaikan gaji ketiga di Venezuela sepanjang 2017 dan ke-15 kalinya sejak Maduro berkuasa pada 2013.

Baca Selengkapnya

Presiden Maduro Disebut Diktator, Venezuela Pilih Keluar dari OAS  

28 April 2017

Presiden Maduro Disebut Diktator, Venezuela Pilih Keluar dari OAS  

Venezuela segera keluar dari organisasi negara-negara Amerika atau OAS setelah Presiden Nicolas Maduro dijuluki diktator.

Baca Selengkapnya

Menakjubkan, Bayi Keluar Sendiri Saat Ibu Jalani Operasi Caesar  

25 April 2017

Menakjubkan, Bayi Keluar Sendiri Saat Ibu Jalani Operasi Caesar  

Rekaman memperlihatkan cara bayi keluar dari perut si ibu tanpa bantuan tim medis saat operasi caesar berlangsung.

Baca Selengkapnya

Tiga Tewas dalam Unjuk Rasa Terbesar di Venezuela  

20 April 2017

Tiga Tewas dalam Unjuk Rasa Terbesar di Venezuela  

Sedikitnya tiga orang tewas dalam unjuk rasa di Venezuela yang menuntut Presiden Nicolas Maduro mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya

Kekurangan Obat, Presiden Venezuela Minta Bantuan PBB

25 Maret 2017

Kekurangan Obat, Presiden Venezuela Minta Bantuan PBB

Federasi Farmasi Venezuela memperkirakan sekitar 85 persen obat tidak tersedia bagi warga Venezuela.

Baca Selengkapnya