Israel Minta Maaf Kepada Amerika Serikat Soal Pembangunan Perumahan

Reporter

Editor

Rabu, 10 Maret 2010 16:54 WIB

Pertemuan Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri) dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Jerusalem (10/3). AP/Ariel Schalit

TEMPO Interaktif, Yerusalam - Salah seorang menteri di kabinet Israel, Rabu, meminta maaf kepada Wakil Presiden Amerika Serikat karena merasa malu pemerintahnya merencanakan akan membangun lebih dari 1600 perumahan untuk warga Yahudi di daerah pendudukan Tepi Barat.

Sebelumnya, dalam kunjungannya ke negeri Zionis, Biden mengutuk keras proyek pembangunan tersebut karena akan merusak upaya dialog tak langsung yang diprakarsai Liga Arab antara Israel dengan Palestina.

Kutukan itu disampaikan beberapa jam setelah pemerintah Israel mengabulkan rencana pembangunan perumahan di daerah pendudukan. Dalam kunjungan itu, Biden juga menyampaikan pesan Presiden Barack Obama bahwa Amerika Serikat tetap komit untuk selalu bekerjasama menjaga keamanan Israel di tengah ancaman nuklir Iran.

"Seharusnya hal ini tidak terjadi saat kunjungan wakil presiden Amerika Serikat," ujar Menteri Kesejahteraan Isaac Herzog kepada radio Angkatan Darat. "Ini benar-benar memalukan dan sekarang kami memohon maaf atas kesalahan fatal ini," tambahnya.

Di bagian lain, pejabat Palestina mengatakan rencana pembangunan di kawasan tak jauh dari Yerusalem dapat mematikan dan mengubah upaya pembicaraan damai dimana Israel dan Palestina sudah sepakat pada pekan ini akan memulai melakukannya dengan perantara tak langsung Amerika Serikat.

Kepala juru runding Palestina Saeb Erekat mengatakan proyek pemukiman akan menjadi agenda utama dalam pertemuan antara Biden dengan Presiden Mahmoud Abbas sekaligus meminta agar menekan Israel membatalkannya.

"Saya mengutuk keputusan pemerintah Israel atas rencana pembangunan unit-unit bangunan baru," kata Biden usai tiba di Yerusalam untuk makan malam bersama Benyamin Netanyahu.

Dia katakan cetak biru untuk Ramat Shlomo, kawasan permukiman kaum Yahudi di daerah pendudukan Tepi Barat, telah merusak kepercayaan yang sekarang kita butuhkan dan bertentangan dengan diskusi yang konstruktif, "Aku berada di sini, di Israel."

Pada November tahun lalu, Netanyahu memerintahkan pembangunan perumahan di daerah pendudukan Tepi Barat hingga sepuluh bulan ke depan dihentikan. Tetapi entah bagaimana tiba-tiba Israel melanjutkan pembangunan di Yerusalem dan proyek-proyek perumahan lainnya untuk kaum Yahudi di sektor Timur, kawasan yang dikuasai Israel sejak 1967.

Bagi bangsa Palestina, jika Israel benar-benar serius ingin melakukan perjanjian damai yang mandeg sejak 2008, maka salah syarat utama adalah membekukan seluruh proyek pembangunan di daerah pendudukan.

"Kami telah mengirimkan pesan kepada Biden dan rakyat Amerika bahwa tidak ada sama sekali niatan merusak agenda kunjungannya," kata seorang pejabat senior Israel. "Kami benar-benar kaget, sama terkejutnya dengan bangsa Amerika." Kendati demikian, Netanyahu tidak mengambil langkah-langkah untuk membatalkan rencana terebut.

Pembangunan permukiman Yahudi di daerah pendudukan Tepi Barat, menurut bangsa Palestina, menjadi penghalang berdirinya negara berdaulat. "Israel tidak tertarik melakukan perundingan atau berdamai," kata ajudan Abbas, Nabil Abu Rdainah kepada Reuters.

REUTERS | CHOIRUL

Berita terkait

Lee Young Ae Donasikan 50 Juta Won untuk Bantu Anak-anak di Gaza

22 November 2023

Lee Young Ae Donasikan 50 Juta Won untuk Bantu Anak-anak di Gaza

Donasi dari Lee Young Ae akan diberikan untuk mendukung perawatan medis bagi anak-anak di zona konflik jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Dikritik Bersikap Netral Atas Konflik Gaza, Selena Gomez Akan Tinggalkan Instagram

3 November 2023

Dikritik Bersikap Netral Atas Konflik Gaza, Selena Gomez Akan Tinggalkan Instagram

Selena Gomez menghapus akun Instagram-nya, setelah dikritik karena komentarnya mengenai konflik Gaza

Baca Selengkapnya

Elon Musk Belum Bisa Pasok Internet ke Gaza Lewat Starlink, Mengapa?

31 Oktober 2023

Elon Musk Belum Bisa Pasok Internet ke Gaza Lewat Starlink, Mengapa?

Meskipun layanan telekomunikasi telah pulih di Gaza, seruan untuk bantuan internet Starlink milik Elon Musk terus berlanjut.

Baca Selengkapnya

Keadaan Warga dan Infrastruktur di Jalur Gaza dan Israel Setelah 8 Hari Konflik

16 Oktober 2023

Keadaan Warga dan Infrastruktur di Jalur Gaza dan Israel Setelah 8 Hari Konflik

Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Jalur Gaza Utara merupakan salah satu bangunan yang hancur dengan kerusakan paling parah pada stasiun oksigen.

Baca Selengkapnya

Sudah Lewat 8 Hari Konflik Hamas Vs Israel di Jalur Gaza dalam Angka

16 Oktober 2023

Sudah Lewat 8 Hari Konflik Hamas Vs Israel di Jalur Gaza dalam Angka

Bagaimana keadaan masyarakat dalam konflik Hamas vs Israel di Jalur Gaza? Korban jiwa dari sipil terus bertambah.

Baca Selengkapnya

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Bagaimana Kelangsungan Hidup Warga Gaza?

13 Oktober 2023

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Bagaimana Kelangsungan Hidup Warga Gaza?

Blokade total yang dilakukan oleh Israel semakin membuat puluhan ribu warga Jalur Gaza sengsara

Baca Selengkapnya

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Apa yang Dilakukannya?

13 Oktober 2023

Israel Blokade Total Jalur Gaza, Apa yang Dilakukannya?

Dalam menjalani hidupnya sehari-hari, sebagian warga Jalur Gaza juga sebenarnya bergantung pada Israel.

Baca Selengkapnya

Terjepit di Jalur Gaza

11 Oktober 2023

Terjepit di Jalur Gaza

Jutaan warga sipil di Jalur Gaza, Palestina, kini terjebak di tengah pertempuran antara antara militer Israel dan kelompok Hamas.

Baca Selengkapnya

Israel Melarang Minyak dan Gas Masuk ke Jalur Gaza

3 Agustus 2018

Israel Melarang Minyak dan Gas Masuk ke Jalur Gaza

Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, mengeluarkan perintah pelarangan pasokan minyak dan gas masuk ke Jalur Gaza melalui Kerem Shalom.

Baca Selengkapnya

Dikepung Israel, 80 Persen Pabrik di Gaza Palestina Tutup

18 Juli 2018

Dikepung Israel, 80 Persen Pabrik di Gaza Palestina Tutup

Akibat pengepungan Israel, 80 persen pabrik di Jalur Gaza Palestina tutup atau setidaknya semaput.

Baca Selengkapnya