Presiden Afganistan Akan Gelar Konferensi Perdamaian April

Reporter

Editor

Selasa, 9 Maret 2010 02:31 WIB

Hamid Karzai. AP/Jim Watson

TEMPO Interaktif, Kabul - Presiden Afganistan Hamid Karzai hari Senin mengatakan sebuah rencana aksi untuk mengintegrasikan kembali pemberontak level rendah hingga menengah ke dalam masyarakat dan bernegosiasi dengan eselon teratas Taliban akan digelar bulan depan di sebuah konferensi perdamaian yang bertujuan untuk mengakhiri perang.

Karzai telah memperpanjang tawaran pemerintah kepada anggota Taliban yang melepaskan ikatan dengan al-Qaidah dan jaringan teroris lain dan setuju untuk menerima konstitusi Afganistan. Karzai sedang menyelesaikan rincian rencana untuk menawarkan pekerjaan, pelatihan kejuruan dan insentif ekonomi lainnya untuk puluhan ribu prajurit Taliban yang bersedia untuk bergabung.

Mengharapkan pemimpin Taliban ke meja perundingan, bagaimanapun, mungkin akan sulit. Di antara tuntutan lain, pemimpin Taliban utama mengatakan pasukan asing harus meninggalkan Afganistan sebelum mereka menghadiri pembicaraan.

Menteri Pendidikan Afganistan Farooq Wardak, yang bertugas untuk mengatur pertemuan tiga hari di ibukota Afganistan itu, mengatakan kepada anggota parlemen pada hari Senin bahwa 1.400 orang akan menghadiri "jirga perdamaian", yang katanya akan dimulai pada 29 April. Jirga adalah sebuah istilah Afganistan untuk pertemuan tokoh yang mewakili kaum mereka.

"Pada perdamaian jirga yang akan digelar satu setengah bulan dari hari ini, kita akan memiliki partisipasi rakyat Afganistan dari semua lapisan kehidupan, dari seluruh penjuru negeri," kata Karzai pada jumpa pers di istana presiden dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates.

"Tujuannya adalah untuk mendapatkan arahan dari orang-orang Afganistan tentang cara untuk bergerak maju menuju reintegrasi dan rekonsiliasi - di mana rekonsiliasi adalah hal yang mungkin - dan menggambarkan sebuah rencana aksi melalui konsultasi dengan orang-orang Afganistan," katanya.

Gates mengatakan dia dan Karzai berpikiran sama terhadap masalah itu. Dia mengatakan pemerintah sudah mulai melihat beberapa pejuang Taliban keluar dari pemberontakan. Para pejabat NATO membenarkan bahwa kelompok-kelompok kecil pejuang telah meletakkan senjata selama serangan militer tiga minggu terus menerus untuk merebut kota Marjah di Provinsi Helmand, dari Taliban.

AP | EZ

Berita terkait

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

23 Agustus 2021

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

Amerika Serikat telah mengucurkan dukungan keuangan masif dan pasukan ke Afghanistan. Lantas kenapa gagal memenangkan perang setelah 20 tahun?

Baca Selengkapnya

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

22 Agustus 2021

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

Selama 20 tahun Amerika Serikat memerangi Taliban, ratusan ribu orang baik prajurit maupun warga sipil tewas di Afganistan dan Pakistan

Baca Selengkapnya

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

22 Agustus 2021

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

Uang yang Amerika Serikat keluarkan setara dengan membagikan Rp 116 juta bagi 271 juta penduduk Indonesia

Baca Selengkapnya

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

Peringkat persetujuan Presiden Joe Biden mencapai level terendah sejak menjabat setelah pemerintah Afganistan dukungan AS runtuh oleh Taliban.

Baca Selengkapnya

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

18 Agustus 2021

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

Taliban menguasai Afganistan hanya beberapa hari dan bahkan nyaris tanpa perlawanan dari pasukan pemerintah. Apa faktor kemenangan mulus Taliban?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

Tiga berita terpopuler dunia pada 17 Agustus 2021 yakni risiko lumpuh wajah vaksin Sinovac hingga karier politik Joe Biden terancam karena Taliban.

Baca Selengkapnya

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

17 Agustus 2021

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

Pendiri Taliban Mullah Baradar dikabarkan akan pulang ke Afganistan setelah 20 tahun tidak pernah menginjakkan kaki di negara itu.

Baca Selengkapnya

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

17 Agustus 2021

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan 40.000 orang lebih yang terluka selama pertempuran di Afganistan telah dirawat sejak Juni.

Baca Selengkapnya

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

17 Agustus 2021

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

Wakil presiden pemerintahan Afganistan yang digulingkan, Amrullah Saleh, meminta warga negaranya untuk bergabung dalam perlawanan menentang Taliban.

Baca Selengkapnya

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

17 Agustus 2021

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

Beberapa jam sebelum Jokowi mendarat ada penyerangan ke Akademi Militer di Afganistan.

Baca Selengkapnya