ExxonMobil Biayai Kalangan Penentang Pemanasan Global  

Reporter

Editor

Senin, 8 Februari 2010 13:50 WIB

www.sanfranciscosentinel.com

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pertarungan antar-kubu dalam masalah pencemaran dan pemanasan global berlanjut. Pekan lalu kubu yang percaya terhadap pemanasan global mengungkap borok para ilmuwan yang tidak percaya pada pemanasan global.

Tudingan yang pernah dilontarkan sebuah lem baga pengawas Eropa empat tahun lalu tentang andil perusahaan minyak dalam kampanye kontra pemanasan global kembali dipakai. Kalangan yang tidak percaya itu dibiayai perusahaan minyak ExxonMobil, yang disebut telah menyumbang ratusan ribu dollar dalam beberapa tahun terakhir.

Hal itu disampaikan oleh Olivier Hoedeman dari Corporate Europe Observatory "ExxonMobil menginvestasikan jumlah yang besar untuk membantu lembaga-lembaga riset, menabur keraguan soal pentingnya pemerintah negara-negara Uni Eropa mengambil tindakan untuk mengurangi emisi karbondioksida. Pembiayaan terselubung terhadap kelompok yag meragukan perubahan iklim adalah tindakan yang sangat munafik, karena ExxonMobil juga menghabiskan (uang dalam) jumlah besar untuk membuat iklan yang membangun citra ExxonMobil sebagai perusahaan yang bertanggung-jawab terhadap lingkungan."

Langkah itu dianggap sebuah balasan besar setelah tahun lalu para ilmuwan yang tidak percaya membongkar dokumen dari sebuah universitas di Inggris yang menyatakan bahwa kampanye soal pemanasan global akibat polusi udara dan berkurangnya hutan sebagai paru-paru dunia hanya omong kosong yang dilebih-lebihkan untuk mencapai kepentingan politik tertentu.

Dua kelompok dari kubu yang tidak percaya, yang dituding menerima uang dari ExxonMobil untuk melawan kampanye tentang pemanasan global adalah Atlas Economic Research Foundation (Amerika) dan International Policy Network (Inggris). The Atlas Foundation yang dibangun oleh pendiri the Institute of Economic Affairs, mendapat lebih dari $100,000 selama 2008, menurut laporan dari ExxonMobil.

Advertising
Advertising

Direktur kebijakan Grantham Research Institute soal perubahan iklim pada London School of Economics, Bob Ward mengatakan, "Banyak argumentasi skeptis soal perubahn iklim dibuat oleh orang-orang yang memiliki ideologi kanan yang nyata yang bias dan berlawanan terhadap regulasi pasar yang 'ramah' lingkungan, dan mereka secara jelas telah diberi uang untuk membantu mereka menyebarluaskan pandangan mereka secara lebih luas dibanding jika mereka tidak mendapat pembiayaan dari perusahaan minyak."

Mereka mempublikasi riset-riset yang membantah ramalan para aktivis dan pemikir yang peduli dengan lingkungan dan mengadakan seminar untuk mengumpulkan para ahli yang tidak percaya dengan perubahan iklim, dan membiayai 30 organisasi lain yang lebih kecil

Kelompok yang diserang oleh kubu yang tidak percaya bukan hanya kelompok-kelompok yang dibentuk di sebuah negara, tapi bahkan kelompok yang dibentuk Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menerima nobel perdamaian tahun 2007.

THE INDEPENDENT | RONALD

Berita terkait

6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia

29 Mei 2023

6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia

Banyak faktor yang membuat fenomena kekeringan terjadi. Seperti badai El Nino 2015 di Indonesia dan masih banyak lagi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

14 September 2022

Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

Mahasiswa UGM menggagas inovasi pemanfaatan aspal sebagai kolektor panas Asphalt Thermal Collector untuk mengurangi peningkatan suhu.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?

3 Juni 2022

Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?

Anies Baswedan mengatakan balapan Formula E merupakan jawaban Jakarta untuk menghadapi perubahan iklim dan pemanasan global.

Baca Selengkapnya

Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong

24 September 2021

Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong

Pradikta Wicaksono mengungkapkan kejengkelannya ketika penampilannya yang disebut dekil, kurus, dan gondrong ini dikaitkan dengan tuntutan menikah.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?

31 Agustus 2021

Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?

Setiap generasi memiliki ciri spesifiknya, apa perbedaan Generasi Z dan pendahulkunya, Generasi Milenial?

Baca Selengkapnya

Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?

31 Agustus 2021

Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?

Istilah Generasi Z berseliweran di media sosial. Apa sebenarnya yang dimaksud Gen Z ini dan bagaimana ciri-cirinya?

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara

20 April 2021

Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara

Ekonom senior Faisal Basri ikut mendorong perbankan untuk tidak lagi membiayai proyek-proyek batu bara.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami

6 April 2021

BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami

BMKG mengatakan dampak siklon ke-10 ini yang paling kuat dibandingkan siklon-siklon sebelumnya, Masuk ke daratan dan menyebabkan banjir bandang.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming

18 Januari 2021

Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming

Mensos Risma menyebut peristiwa erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur kemungkinan sebagai dampak dari pemanasan global atau global warming.

Baca Selengkapnya

Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta

15 Oktober 2019

Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta

Pariwisata menyumbang pembuangan karbon dalam Global warming. Itulah yenga mendorong pebisnis tur Rick Steves menyumbang US$ 1 juta.

Baca Selengkapnya