Tentara Bayaran Australia Dituntut Hukuman Mati di Afganistan

Reporter

Editor

Rabu, 27 Januari 2010 10:40 WIB

AP Photo
TEMPO Interaktif, Sydney - Seorang serdadu bayaran Australia dituntut hukuman mati di Afganistan karena terbukti menembak rekannya, demikian keterangan resmi pemerintah Australia, Rabu.

Untuk itu, pemerintah Australia yang kini menempatkan 1500 pasukannya di Afganistan berusaha keras melindungi bekas tentara itu dari hukuman mati. Tak luput, sikap tersebut menimbulkan tensi hubungan kedua negara meninggi.

Surat kabar The Australian melaporkan, tentara bayaran tersebut adalah Robert William Langdon. Pria 38 tahun itu membunuh rekannya warga negara Afganistan bernama Karim, keduanya terlibat percekokan mulut ketika mengawal konvoi kendaraan di sebelah selatan Kabul.

Saat itu keduanya mengawal konvoi logistik, Langdong bertugas memimpin pasukan internasioanl sementara Karim memimpin tim dari Afganistan, papar koran. Konvoi ini kemudian diserang oleh Taliban di Provindi Wardak, sebelah selatan Kabul namun para penyerang melarikan diri ke arah ibu kota provinsi. Selanjutnya kedua pria ini berdebat soal larinya para penyerang.

Atas dakwaaan yang disampaikan majelis hakim di Kabul, Langdong mengajukan keberatan. Menurutnya, ketika menembak Karim dia hanya membela diri karena saat itu pria Afganistan tersebut mencabut pistol. Keterangan Langdong diperkuat oleh para saksi mata.

Selain menembak dengan senjata, jelas mejelis hakim, Langdong juga melemparkan granat tangan ke dalam truk yang membawa mayat Karim serta memerintahkan agar truk tersebut dibakar di lapangan terbuka, seolah-olah terjadi serangan oleh Taliban.

Australia tidak bisa menerima hukuman yang dijatuhkan hakim dan mencoba melakukan lobi agar hukuman mati diterapkan ke warga lain negara. "Pemerintah Australia meminta agar hukuman mati dibatalkan." kata menteri pertahanan John Faulkner, Rabu.

Departemen luar negeri menolak memberikan penjelasan rinci. Sementara itu, pengacara Langdon keberatan atas vonis itu dan mengajukan banding.

AP | CHOIRUL




Berita terkait

Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

26 Agustus 2017

Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

22 Agustus 2017

Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam

Baca Selengkapnya

Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

26 Juli 2017

Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

28 Mei 2017

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Baca Selengkapnya

Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

8 Mei 2017

Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan

Baca Selengkapnya

ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

3 Mei 2017

ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Ledakan Hebat di Kabul

Setidaknya delapan warga sipil Afganistan tewas dan 22 korban lainnya luka-luka, termasuk tiga anggota militer Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

3 Mei 2017

Ledakan Hebat Menghantam Kabul, Konvoi NATO Jadi Sasaran

Ledakan hebat menghantam Kabul, ibu kota Afganistan dan menewaskan beberapa

Baca Selengkapnya

Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

25 April 2017

Taliban Membunuh 8 Polisi Afganistan  

Serangan Taliban yang menewaskan delapan polisi Afganistan bersamaan dengan kunjungan Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis ke Afganistan.

Baca Selengkapnya

Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

23 April 2017

Kronologi Teror Taliban Tewaskan 140 Prajurit Afganistan  

Serangan Taliban ke markas militer Afghanistan mengagetkan para prajurit. Mereka bingung dan sempat dilarang menembak. Berikut kronologis.

Baca Selengkapnya

Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

22 April 2017

Taliban Serang Markas Militer Afganistan, 140 Prajurit Tewas  

Milisi Taliban menyerang markas tentara Afganistan di provinsi Balkh saat sembahyang Jumat, 140 prajurit Afganistan tewas dan 160 orang terluka.

Baca Selengkapnya