Maka, di tengah malam, si maling itu menyusup masuk rumah lewat lubang kecil itu. Kepala bisa masuk. Dada bisa masuk. Tapi di bawah dada, ia tidak lagi bisa masuk. Saat akan mencoba keluar, si maling juga tidak bisa. Praktis ia terperangkap di tengah dinginnya malam.
Si pemilik rumah menemukan maling naas itu di pagi hari. Ia pun memanggil pemadam kebakaran. Butuh satu setengah jam para pemadam itu perlahan memperluas lubang dinding. Jika buru-buru diperluas, mereka cemas tembok runtuh.
Si maling sendiri, saat dibebaskan sudah sulit bicara karena kedinginan semalamam tidak bergerak. Beberapa jam kemudian, kepada polisi, si maling ayam sial itu mengaku, "Saya meremehkan ukuran lobang dan salah mengira kalau saya bisa melewatinya."
ANANOVA/NURKHOIRI