Siapakah yang Disebut Yahudi Itu?

Reporter

Editor

Selasa, 10 November 2009 16:27 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebuah sekolah swasta Yahudi di Inggris memancing polemik karena persoalan siapa yang bisa diterima menjadi murid mereka. Seorang murid berayah Yahudi karena keturunan, dan ibunya Yahudi karena pindah agama, ditolak masuk.

Kasus ini sekarang sedang dibahas di Mahkamah Agung Inggris. Isunya dimulai saat ke sekolah menengah Yahudi terkemuka, Jews' Free School, menolak para siswa karena dianggap "kurang" Yahudi.

Sekolah itu berdiri pada 1732 dan menjadi salah satu lembaga Yahudi dihormati di wilayah London utara. Murid sekolah itu 1.900 dan pendaftarnya jauh lebih banyak lagi.

Berdasarkan peraturan sekolah, hanya murid Yahudi--dengan yakni yang beribu Yahudi--bisa diterima. Seorang siswi, hanya disebut namanya sebagai "M" ditolak karena ibunya semula bukan Yahudi.

Ibu M pindah ke Yahudi, ikut suaminya. Tapi, saat pindah ke Yahudi, ia disahkah oleh sinagoga sinagoga bermazab liberal. Padahal sekolah dikendalikan oleh mazab Ortodoks yang tidak mengakui sinagoga liberal. Artinya, si ibu bukan Yahudi dan anaknya, berarti, bukan Yahudi juga.

"Karena ibu M berpindah agama di sinagoga progresif, bukan Ortodoks, maka ia tidak Yahudi," ungkap pihak sekolah. "Karena itu ia, maupun anaknya, juga bukan Yahudi."

Karena bukan Yahudi, sekolah kemudian menolak. Tapi keluarga M kemudian melakukan gugatan. Di pengadilan, keluarga M kalah, tapi pengadilan banding memenangkan mereka pada pertengahan tahun lalu.

Menurut pengadilan banding, kebijakan pihak sekolah itu dianggap diskriminatif terhadap ras ras atau etnis, bukan agama, karena si anak diterima berdasarkan agama ibunya. Jika keputusan sekolah dianggap karena agama, tidak masalah. Tapi jika dianggap karena soal ras atau etnis, maka tidak sah.

Persoalannya sekolah, menurut pengadilan banding, tidak mendasarkan keputusan pada apakah M itu Yahudi atau mempraktekkan ajaran Yahudi tapi masalah ibunya. Apakah ibunya Yahudi atau tidak. Jika peraturannya seperti ini, kata Mahkamah Agung, bisa dianggap keputusan karena soal ras atau etnis.

"Persyaratakan bahwa apakah seorang murid diterima itu berdasarkan bahwa ibunya harus Yahudi--baik lewat keturunan atau konversi--bisa dianggap seleksi berdasarkan etnis yang bertentangan dengan UU Hubungan Ras," ungkap pengadilan banding.

Mahkamah Agung menyatakan bahwa cukup fair jika sekolah Yahudi memberi pintu lebih lebar pada anak Yahudi, tapi kriteria pendaftaran tidak boleh karena hubungan keluarga. Kriteria, katanya, "Harus pada kepercayaan, apapun definisinya."

Mahkamah Agung kemudian menyatakan bahwa sekolah Kristen, sebagai contoh lain, juga tidak boleh menolak murid dengan alasan orang tuanya Yahudi meski si murid itu mempraktikkan ajaran Kristen.

Sekolah menolak keputusan sidang banding membawa masalah ke Mahkamah Agung. Mahkamah Agung diperkirakan akan memberi keputusan sebelum akhir tahun ini. Sidang di Mahkamah Agung sendiri sudah selesai akhir bulan silam.

Keputusan ini bisa berpengaruh tidak hanya bagi sekitar 300 ribu warga Yahudi di Inggris, tapi juga sekolah-sekolah swasta berdasar agama lain.

NYT/NURKHOIRI

Berita terkait

Tiga Orang Bertopeng Berusaha Membakar Sinagoga Yahudi di Swedia

11 Desember 2017

Tiga Orang Bertopeng Berusaha Membakar Sinagoga Yahudi di Swedia

Polisi Swedia menangkap tiga orang bertopeng yang berusaha membakar tempat ibadah umat Yahudi atau sinagoga di kota Gothenburg.

Baca Selengkapnya

Israel Minta Warganya Tidak Liburan ke Eropa

15 September 2017

Israel Minta Warganya Tidak Liburan ke Eropa

Pelarangan yang disampaikan oleh Biro Israel itu menjelang musim liburan di negeri tersebut.

Baca Selengkapnya

Hotel di Swiss Picu Amarah Kaum Yahudi dan Pemerintah Israel

17 Agustus 2017

Hotel di Swiss Picu Amarah Kaum Yahudi dan Pemerintah Israel

Papan pemberitahuan di satu hotel di Swiss menimbulkan amarah kaum Yahudi dan pemerintah Israel.

Baca Selengkapnya

Yahudi Venezuela Ramai-ramai Migrasi ke Israel

1 Agustus 2017

Yahudi Venezuela Ramai-ramai Migrasi ke Israel

Pada akhir 2017, lembaga internasional Kristen-Yahudi berharap sekitar 100 imigran Venezuela bisa masuk ke Israel.

Baca Selengkapnya

Yahudi Minta Trump Tidak Data Muslim, Atau Ini yang Terjadi

20 November 2016

Yahudi Minta Trump Tidak Data Muslim, Atau Ini yang Terjadi

Yahudi menolak rencana pendataan muslim di AS. Jika Trump memberlakukannya, tokoh Yahudi terkenal ini akan mendaftarkan diri sebagai muslim.

Baca Selengkapnya

Ultra Nasionalis Yahudi Perpanjang Bebas Wajib Militer

25 November 2015

Ultra Nasionalis Yahudi Perpanjang Bebas Wajib Militer

Kemenangan pihak ultra-ortodoks pendukung PM Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru, Perempuan Yahudi Dilarang Mengemudi  

28 Mei 2015

Aturan Baru, Perempuan Yahudi Dilarang Mengemudi  

"Larangan kejam [dari] kekuasaan dan kontrol semena-mena laki-laki atas perempuan."

Baca Selengkapnya

Jurnalis Ini Rekam Kebencian Warga Prancis terhadap Yahudi

18 Februari 2015

Jurnalis Ini Rekam Kebencian Warga Prancis terhadap Yahudi

Wartawan Yahudi Zvika Klein mengatakan semakin jauh dari tempat wisata, ia menyaksikan tatap penuh kebencian, pernyataan perang, dan permusuhan.

Baca Selengkapnya

Terancam Dibunuh, Yahudi Eropa Diajak Pindah Massal ke Israel

16 Februari 2015

Terancam Dibunuh, Yahudi Eropa Diajak Pindah Massal ke Israel

Netanyahu meminta warga Yahudi pindah pasca-serangan di Denmark dan Paris.

Baca Selengkapnya

Ejek Anak-anak Yahudi, 5 Remaja Australia Ditangkap

8 Agustus 2014

Ejek Anak-anak Yahudi, 5 Remaja Australia Ditangkap

Protes anti-semit meningkat hampir di seluruh penjuru dunia.

Baca Selengkapnya