TEMPO Interaktif, Kabul - Perserikatan Bangsa-Bangsa hari Kamis mengatakan akan mengevakuasi secara temporer ratusan stafnya dari Afganistan terkait memburuknya kondisi keamanan. Hal itu menjadi pukulan bagi upaya Barat menstabilkan negeri itu.
Langkah itu -- seminggu setelah lima staf PBB tewas oleh militan di Kabul -- merupakan sebuah pukulan terhadap strategi perang Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang memperkirakan masuknya bantuan sipil bersama pasukan tambahan.
Obama diharapkan dalam beberapa minggu ini memutuskan apakah akan menyetujui permintaan komandannya di Afganistan untuk tambahan puluhan ribu pasukan. Tentara Amerika di Afganistan telah meningkat dua kali lipat dalam sembilan bulan sejak Obama memimpin.
PBB mengatakan evakuasi itu tidak akan mengganggu operasinya di negara itu.
"Kami tetap berkomitmen untuk menjamin bahwa semua program dan aktivitas kami diteruskan. Namun, menyusul beberapa peristiwa minggu lalu, kami perlu mengevaluasi bagaimana kami dapat menjamin staf kami meneruskan program dan aktivitas itu, namun di saat yang sama melindungi keamanan mereka," kata Siddique.
"PBB telah berada di Afganistan selama setengah abad dan kami tidak akan pergi saat ini. Rakyat Afgan menginginkan kami tetap tingggal."
REUTERS | EZ
Berita terkait
Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS
23 Agustus 2021
Amerika Serikat telah mengucurkan dukungan keuangan masif dan pasukan ke Afghanistan. Lantas kenapa gagal memenangkan perang setelah 20 tahun?
Baca Selengkapnya241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban
22 Agustus 2021
Selama 20 tahun Amerika Serikat memerangi Taliban, ratusan ribu orang baik prajurit maupun warga sipil tewas di Afganistan dan Pakistan
Baca Selengkapnya20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun
22 Agustus 2021
Uang yang Amerika Serikat keluarkan setara dengan membagikan Rp 116 juta bagi 271 juta penduduk Indonesia
Baca SelengkapnyaReuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban
18 Agustus 2021
Peringkat persetujuan Presiden Joe Biden mencapai level terendah sejak menjabat setelah pemerintah Afganistan dukungan AS runtuh oleh Taliban.
Baca SelengkapnyaIni Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan
18 Agustus 2021
Taliban menguasai Afganistan hanya beberapa hari dan bahkan nyaris tanpa perlawanan dari pasukan pemerintah. Apa faktor kemenangan mulus Taliban?
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban
18 Agustus 2021
Tiga berita terpopuler dunia pada 17 Agustus 2021 yakni risiko lumpuh wajah vaksin Sinovac hingga karier politik Joe Biden terancam karena Taliban.
Baca SelengkapnyaPendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan
17 Agustus 2021
Pendiri Taliban Mullah Baradar dikabarkan akan pulang ke Afganistan setelah 20 tahun tidak pernah menginjakkan kaki di negara itu.
Baca Selengkapnya40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni
17 Agustus 2021
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan 40.000 orang lebih yang terluka selama pertempuran di Afganistan telah dirawat sejak Juni.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban
17 Agustus 2021
Wakil presiden pemerintahan Afganistan yang digulingkan, Amrullah Saleh, meminta warga negaranya untuk bergabung dalam perlawanan menentang Taliban.
Baca SelengkapnyaMengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban
17 Agustus 2021
Beberapa jam sebelum Jokowi mendarat ada penyerangan ke Akademi Militer di Afganistan.
Baca Selengkapnya