NATO Mempertimbangkan Tambah Pasukan di Afganistan

Reporter

Editor

Sabtu, 24 Oktober 2009 08:05 WIB

TEMPO Interaktif, Bratislava, Slowakia - Pejabat teras NATO dan PBB hari Jumat mengindikasikan mereka mungkin meminta lebih banyak pasukan internasional untuk bergabung dengan pasukan Amerika di Afganistan saat pejabat Departemen Pertahanan Amerika mengatakan Presiden Barack Obama masih berminggu-minggu untuk memutuskan perubahan strategi perang.

Pada pertemuan 28 menteri pertahanan NATO hari Jumat, Kepala Pentagon Robert Gates mengatakan sekutu Amerika mengindikasikan kesediaan untuk meningkatkan bantuan militer dan sipil - bahkan ketika Obama masih belum memutuskan apakah akan meningkatkan kekuatan pasukan Amerika untuk melawan kelompok perlawanan Afganistan.

"Saya percaya bahwa tambahan pasukan internasional akan diperlukan di masa depan," kata Kai Eide, atas pejabat teras PBB di Afganistan.

Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen mengutip "dukungan luas" dari para menteri pertahanan terhadap strategi Komandan Amerika Jenderal Stanley McChrystal yang membutuhkan puluhan ribu lagi pasukan tempur - termasuk sebanyak 80 ribu pasukan Amerika.

Namun, para menteri NATO itu tidak membahas secara khusus jumlah pasukan yang akan dikirim, kata Rasmussen. Gates menambahkan ia tidak mendesak janji bantuan spesifik.

Para pejabat NATO sebelumnya telah menolak permohonan Amerika untuk meningkatkan kontribusi pasukan mereka ke Afganistan. Inggris baru-baru ini berjanji untuk mengirimkan 500 pasukannya, tapi hanya jika NATO dan Amerika meningkatkan jumlah pasukan mereka juga.

Pemerintahan Obama masih mempertimbangkan apakah akan menyetujui strategi yang diusulkan McChystal yang ditujukan membatasi Taliban, sebagian dengan mengamankan komunitas dan melindungi warga Afgan lokal.

Penasihat utama Obama, termasuk Wakil Presiden Joe Biden, lebih menyukai strategi perang yang lebih terfokus dengan mentargetkan para pemimpin Al Qaidah di perbatasan Pakistan dengan pesawat pengintai tanpa awak dan serangan pasukan khusus.

Di Washington, seorang pejabat pemerintahan senior hari Jumat mengatakan Obama masih jauh dari menetap strategi dan bahwa tidak ada jaminan McChrystal mendapatkan keinginannya. Pejabat itu tidak membahas masalah itu secara publik dan berbicara dalam kondisi anonimitas.

AP | ERWIN

Berita terkait

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

23 Agustus 2021

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

Amerika Serikat telah mengucurkan dukungan keuangan masif dan pasukan ke Afghanistan. Lantas kenapa gagal memenangkan perang setelah 20 tahun?

Baca Selengkapnya

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

22 Agustus 2021

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

Selama 20 tahun Amerika Serikat memerangi Taliban, ratusan ribu orang baik prajurit maupun warga sipil tewas di Afganistan dan Pakistan

Baca Selengkapnya

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

22 Agustus 2021

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

Uang yang Amerika Serikat keluarkan setara dengan membagikan Rp 116 juta bagi 271 juta penduduk Indonesia

Baca Selengkapnya

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

Peringkat persetujuan Presiden Joe Biden mencapai level terendah sejak menjabat setelah pemerintah Afganistan dukungan AS runtuh oleh Taliban.

Baca Selengkapnya

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

18 Agustus 2021

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

Taliban menguasai Afganistan hanya beberapa hari dan bahkan nyaris tanpa perlawanan dari pasukan pemerintah. Apa faktor kemenangan mulus Taliban?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

Tiga berita terpopuler dunia pada 17 Agustus 2021 yakni risiko lumpuh wajah vaksin Sinovac hingga karier politik Joe Biden terancam karena Taliban.

Baca Selengkapnya

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

17 Agustus 2021

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

Pendiri Taliban Mullah Baradar dikabarkan akan pulang ke Afganistan setelah 20 tahun tidak pernah menginjakkan kaki di negara itu.

Baca Selengkapnya

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

17 Agustus 2021

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan 40.000 orang lebih yang terluka selama pertempuran di Afganistan telah dirawat sejak Juni.

Baca Selengkapnya

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

17 Agustus 2021

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

Wakil presiden pemerintahan Afganistan yang digulingkan, Amrullah Saleh, meminta warga negaranya untuk bergabung dalam perlawanan menentang Taliban.

Baca Selengkapnya

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

17 Agustus 2021

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

Beberapa jam sebelum Jokowi mendarat ada penyerangan ke Akademi Militer di Afganistan.

Baca Selengkapnya