TEMPO Interaktif, Jakarta - Mantan Gubernur bank sentral Amerika era empat presiden (Ronald Reagan - George Herbert Bush - Bill Clinton - George Walker Bush), Alan Greenspan memperingatkan bahwa pemulihan ekonomi Amerika saat ini tidak ditopang oleh "kuda-kuda" yang kokoh dan hanya akan berlangsung selama enam bulan sebelum kembali ambruk tahun depan.
Greenspan mengatakan hal itu dalam wawancara dengan kantor berita Reuters awal pekan ini. "Saya pikir kita dalam kondisi baik untuk enam bulan ke depan. Kita mengalami pemulihan pada sektor perumahan dan otomotif tapi proses tu tidak memiliki kaki."
Argumen untuk pendapat itu menurut Greenspan adalah pasar otomotif Amerika sebenarnya sudah jenuh, karena jumlah mobil di Amerika saat ini 20 persen lebih banyak dibanding pemegang izin mengemudi.
Sedangkan untuk sektor perumahan, Greenspan mengatakan bahwa habisnya persediaan perumahan saat ini hanya disebabkan oleh berhentinya konstruksi, pasar akan sulit kembali seperti pada era puncak penjualan perumahan.
Greenspan sendiri tidak lepas dari kritik selama 18 tahun kepemimpinannya di bank sentral Amerika, walaupun kritik itu muncul setelah ia berhenti. Pengamat mengatakan bahwa kebijakan bunga pinjaman rendah yang ia terapkan tahun 2000 merupakan benih badai finansial saat ini karena konsumen menjadi terlalu mudah mendapatkan pinjaman perumahan.
Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI
27 Agustus 2018
Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI
Presiden Jokowi mengatakan Indonesia mesti mengandalkan kemampuannya sendiri agar aman dari dampak ketidakstabilan ekonomi dunia"Saya tanya langsung gimana kira-kira prospek pertumbuhan ekonomi maupun keadaan ekonomi global secara umum, apa saranmu kepada Indonesia? Dia ngomong tidak punya saran, semuanya sulit diprediksi. Ya artinya menurut saya internal kita sendiri yang harus diperbaiki," kata Jokowi saat menerima anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018.