TEMPO Interaktif, Jakarta: Pertemuan Parlemen negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) menghasilkan Deklarasi Jakarta. Dalam Deklarasi itu, Parlemen negara anggota OKI mengutuk sikap Israel yang mencoba memisahkan Pemimpin Palestina Yasser Arafat dari Palestina."Kami mengutuk keras rencana Pemerintahan Sharon itu," kata Ketua Uni Parlemen OKI Akbar Tandjung ketika menutup acara ini di Jakarta, Kamis (18/9). Dalam pertemuan ini, perkumpulam ketua Parlemen negara Islam ini menilai ancaman Israel sebagai bagian dari tindakan barbar, ekstrem, dan kekerasan yang tidak adil kepada rakyat Palestina. Parlemen negara anggota OKI mendukung penyelesaian masalah ini secara damai melalui resolusi PBB. Parlemen negara OKI juga mendesak Dewan Keamanan PBB untuk memaksa Israel menghentikan kebijakan yang opresif dan illegal, seperti pembunuhan warga sipil, penahanan rakyat Palestina, pembongkaran rumah milik warga Palestina, pencemaran tempat ibadah umat Islam dan Kristen. "Ini semua merupakan kekerasan yang serius dan melanggar Konvensi Jenewa," ujar Akbar. Selain masalah Palestinangperemnvn sii engaa,enujuh Aerhatian terhadap masalah terorisme internasional. Dalam Deklarasi Jakarta, Parlemen anggota negara OKI menolak usaha yang mengaitkan terorisme dengan agama. Selain itu, pertemuan kali ini juga mengambil sikap mengenai perkembangan masalah Irak. Dalam Deklarasinya, Parlemen anggota negara OKI mendesak PBB untuk menyelesaikan masalah pasca perang di Irak. Parlemen anggota negara OKI juga menghimbau agar dilakukan upaya untuk menjamin kedaulatan negara Irak, termasuk kedaulatan untuk mengurus sumber kekayaan alam, khususnya minyak. Multazam - Tempo News Room
Berita terkait
Liga Champions: PSG Kalah 0-1 di Markas Dortmund, Luis Enrique Masih Optimistis Bisa Lolos
7 menit lalu
Liga Champions: PSG Kalah 0-1 di Markas Dortmund, Luis Enrique Masih Optimistis Bisa Lolos
Paris Saint-Germain (PSG) kalah 0-1 dalam leg pertama semifinal Liga Champions. Luis Enrique masih optimistis bisa lolos.