TEMPO Interaktif: Dana Moneter Internasional (IMF) merespon permintaan pertemuan G-20 di Amerika Serikat akhir pekan lalu dengan mengatakan organisasi itu perlu dana lebih besar tahun depan.
Pertemuan G-20 yang juga dihadiri presiden Yudhoyono di Washington DC itu merekomendasikan IMF untuk berperan lebih besar dalam memulihkan perekonomian global yang menurun akibat krisis kredit di Amerika Serikat.
Ketua IMF Dominique Strauss-Kahn yang hadir dalam pertemuan itu menyatakan usai pertemuan bahwa IMF memerlukan sedikitnya tambahan US$ 100 miliar dari kas normal yang dikelola IMF untuk melaksanakan permintaan G-20 itu.
Dalam pertemuan yang berakhir hari Sabtu waktu setempat itu G-20 sepakat untuk mendorong anggotaya mengurangi tingkat pajak dan suku bunga acuan untuk mendorong pergerakan sektor riil yang melambat karena krisis finansial dunia.
IMF membiayai operasinya sebagian dari donor negara-negara maju termasuk Amerika Serikat. Sebelum pertemuan di Washington akhir pekan lalu Inggris meminta negara-negara Arab menambah donornya kepada IMF untuk mengatasi krisis finansial global, dalam kunjungan Perdana Menteri Gordon Brown ke Arab Saudi, Qatar dan Uni Emirat Arab pada 1-2 November lalu.
Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI
27 Agustus 2018
Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI
Presiden Jokowi mengatakan Indonesia mesti mengandalkan kemampuannya sendiri agar aman dari dampak ketidakstabilan ekonomi dunia"Saya tanya langsung gimana kira-kira prospek pertumbuhan ekonomi maupun keadaan ekonomi global secara umum, apa saranmu kepada Indonesia? Dia ngomong tidak punya saran, semuanya sulit diprediksi. Ya artinya menurut saya internal kita sendiri yang harus diperbaiki," kata Jokowi saat menerima anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018.