Relawan Wanita Tewas Ditembak di Kabul

Reporter

Editor

Senin, 20 Oktober 2008 15:19 WIB

TEMPO Interaktif, Kabul: Seorang wanita Barat yang bekerja untuk LSM Kristen membantu warga cacat Afghan tewas ditembak di Kabul saat dia berjalan menuju tempat kerjanya Senin pagi.

Kebangsaan perempuan itu tidak diketahui secara jelas, tetapi ia mungkin warga Afrika Selatan, kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Zemarai Bashary dan polisi.

Kedutaan Afrika Selatan, yang terletak di Islamabad, mengatakan sedang mencari tahu apa yang telah terjadi.

Seorang karyawan di SERVE Afganistan, yang mengaku sebagai lembaga amal Kristen, mengkonfirmasikan kejadian itu ke AFP namun tidak memberikan rincian. Manajemen kelompok itu menolak berkomentar.

Bashary mengatakan penyerang segera melarikan diri dan motif mereka tidak jelas.

Juga tidak diketahui apakah mereka bekerja untuk Taliban, milisi Islam yang telah melakukan beberapa pembunuhan serupa di selatan kota Kandahar.

"Dua orang bersenjata duduk di atas sepeda motor menembaknya hingga tewas. Beberapa peluru mengenai tubuhnya dan ketika polisi tiba di lokasi, dia telah tewas," kata Bashary.

Seorang saksi mata mengatakan ia melihat wanita itu berjalan di rute yang sama menuju tempat kerjanya di barat wilayah Kart-e-Char selama dua tahun.

Seorang pekerja bangunan, Daulad, mengatakan dia mendengar tujuh tembakan dan ketika ia melihat ke jalan ia pun melihat seorang wanita yang tergeletak di trotoar.

Sangat jarang warga asing tewas di ibu kota Afghan, walaupun sering terjadi penculikan.

Sebelumnya terjadi tiga pembunuhan di selatan kota Kandahar dalam minggu-minggu terakhir, yang juga dilakukan oleh orang yang menggunakan sepeda motor.

Pemberontak Taliban - yang memerintah antara 1996 dan 2001 - mengklaim bertanggung jawab atas dua pembunuhan yang melibatkan pejabat polisi wanita paling senior dan seorang pejabat pemerintah.

Sebuah kelompok LSM mengatakan serangan minggu lalu terhadap relawan oleh militan di Afghanistan merupakan angka tertinggi dalam enam tahun.

Ada 146 insiden keamanan yang melibatkan organisasi non-pemerintah sampai September tahun ini dibandingkan 135 untuk keseluruhan tahun 2007, kata Kantor Keamanan LSM Afganistan (ANSO) dalam laporan triwulanannya.

Angka itu termasuk 28 pembunuhan, di antara mereka lima pekerja internasional, dan 72 penculikan, kata kelompok itu.

AFP/Erwin

Berita terkait

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

23 Agustus 2021

Kenapa Amerika Gagal di Afghanistan, Menurut Mantan Pejabat Hingga Veteran AS

Amerika Serikat telah mengucurkan dukungan keuangan masif dan pasukan ke Afghanistan. Lantas kenapa gagal memenangkan perang setelah 20 tahun?

Baca Selengkapnya

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

22 Agustus 2021

241 Ribu Orang Tewas Sejak Amerika Serikat Perangi Taliban

Selama 20 tahun Amerika Serikat memerangi Taliban, ratusan ribu orang baik prajurit maupun warga sipil tewas di Afganistan dan Pakistan

Baca Selengkapnya

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

22 Agustus 2021

20 Tahun Perangi Taliban, Amerika Serikat Habiskan Rp 31 Ribu Triliun

Uang yang Amerika Serikat keluarkan setara dengan membagikan Rp 116 juta bagi 271 juta penduduk Indonesia

Baca Selengkapnya

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Reuters/Ipsos: Popularitas Joe Biden di Level Terendah Usai Kemenangan Taliban

Peringkat persetujuan Presiden Joe Biden mencapai level terendah sejak menjabat setelah pemerintah Afganistan dukungan AS runtuh oleh Taliban.

Baca Selengkapnya

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

18 Agustus 2021

Ini Faktor Kenapa Taliban Bisa Kuasai Afganistan Nyaris Tanpa Perlawanan

Taliban menguasai Afganistan hanya beberapa hari dan bahkan nyaris tanpa perlawanan dari pasukan pemerintah. Apa faktor kemenangan mulus Taliban?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

18 Agustus 2021

Top 3 Dunia: Risiko Lumpuh Wajah Vaksin Sinovac Hingga Kemenangan Taliban

Tiga berita terpopuler dunia pada 17 Agustus 2021 yakni risiko lumpuh wajah vaksin Sinovac hingga karier politik Joe Biden terancam karena Taliban.

Baca Selengkapnya

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

17 Agustus 2021

Pendiri Taliban Mullah Baradar Dikabarkan Akan Kembali ke Afganistan

Pendiri Taliban Mullah Baradar dikabarkan akan pulang ke Afganistan setelah 20 tahun tidak pernah menginjakkan kaki di negara itu.

Baca Selengkapnya

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

17 Agustus 2021

40.000 Orang Terluka Selama Pertempuran di Afganistan Sejak Juni

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan 40.000 orang lebih yang terluka selama pertempuran di Afganistan telah dirawat sejak Juni.

Baca Selengkapnya

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

17 Agustus 2021

Wakil Presiden Afganistan Amrullah Saleh Ajak Rakyat Bergabung Melawan Taliban

Wakil presiden pemerintahan Afganistan yang digulingkan, Amrullah Saleh, meminta warga negaranya untuk bergabung dalam perlawanan menentang Taliban.

Baca Selengkapnya

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

17 Agustus 2021

Mengenang Momen Jokowi Kunjungi Afganistan di Tengah Serangan Taliban

Beberapa jam sebelum Jokowi mendarat ada penyerangan ke Akademi Militer di Afganistan.

Baca Selengkapnya