TEMPO.CO, Sanaa- Yasir al-Silmi, seorang bekas napi penjara Guantanamo Bay, tewas dalam serangan udara militer Amerika Serikat yang menyasar Al Qaeda di Yaman pada awal bulan ini.
Hal ini diungkapkan Kementerian Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon seperti dikutip BBC, Selasa 7 Maret 2017.
Baca: Trump: Tak Ada Tahanan Guantanamo Bebas di Era Saya
“Kami memastikan kematian Yasir al-Silmi pada 2 Maret lalu,” kata Jeff Davis, kapten Angkatan Laut AS.
Yasir al-Silmi ditahan di penjara kontroversial di Kuba itu pada 2002-2009.
Al-Silmi yang juga dikenal sebagai Mohammed Tahar adalah warga negara Yaman, tewas bersama Usayd al-Adani, pemimpin Al Qaeda Semenanjung Arabia (AQAP) yang beroperasi di Yaman.
Pada 2008, Pentagon telah meminta agar Silmi tetap berada di Guantanamo. “Berdasarkan pemeriksaan kami, dia telah mengancam personel penjara dan bertekat akan terus berjuang,” demikian memo 12 halaman Pentagon yang diteken Mark Buzby.
Tidak dijelaskan mengapa kemudian Silmi dibebaskan pada 2009.
Belum diketahui apakah Yasir al-Silmi menjadi salah satu target serangan, tetapi Kapten Davis kepada Reuters mengatakan bahwa dia bukanlah target kelas kakap.
Sejak Donald Trump menjabat sebagai presiden Amerika Serikat, militer AS kembali menggempur sarang Al Qaeda di Yaman.
Namun dalam serangan beberapa pekan lalu, seorang tentara AS dan sejumlah anak tewas di Yaman. Sementara dalam serangan selama lima hari terakhir, AS mengaku menewaskan 40 militan AQAP di Yaman.
BBC | REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI