TEMPO.CO, Mobile—Kepolisian Kota Mobile, Alabama, Amerika Serikat menangkap enam aktivis hak sipil Afrika Amerika yang menduduki kantor calon Jaksa Agung pilihan presiden terpilih Donald Trump.
Seperti dilaporkan Reuters, Rabu 4 Januari 2017, polisi menangkap Cornell Brooks, presiden Asoasiasi Nasional untuk Warga Kulit Berwarna (NAACP); Stephen Green, direktur nasional pemuda NAACP serta empat aktivis lain.
Baca: Aktivis Duduki Kantor Jaksa Agung Pilihan Trump
"Senator Sessions terang-terangan mengabaikan penekanan terhadap pemilih kulit hitam dalam pemilu. Ia justru menuntut pemimpin hak-hak sipil yang berusaha mengungkap kecurangan pemilu,” kata Brooks dalam jumpa pers sebelum ditangkap.
Sekitar 20 aktivis, termasuk keenam orang yang ditangkap polisi, menduduki kantor Sessions sejak Selasa petang atau Rabu pagi waktu Indonesia. Mereka bersumpah tidak akan meninggalkan kantor itu sebelum Sessions mundur dari pencalonan atau mereka ditangkap.
Sessions, 70 tahun, memiliki sejarah kontroversial terkait rasial, imigrasi dan reformasi kriminal. Pada 10-11 Januari mendatang, Senat akan membahas pencalonan Sessions sebagai Jaksa Agung. Selain aktivis, penolakan terhadap Sessions juga datang dari sekitar 1.100 profesor hukum dari seluruh penjuru Amerika Serikat.
REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI