TEMPO.CO, New York - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi dan Menteri Luar Negeri Albania Ditmir Bushati menandatangani persetujuan bebas visa diplomat dan meningkatkan hubungan perdagangan, investasi, pariwisata, dan pendidikan. Ini dilakukan di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-70.
“Kedua perjanjian tersebut akan dapat lebih meningkatkan hubungan kerjasama bilateral,” kata Retno, dalam keterangan pers yang diterima Tempo, Ahad 27 September 2015.
Kedua menteri berpandangan bahwa kualitas hubungan kedua negara terus meningkat. Pertemuan tersebut juga berfokus pada kerjasama ekonomi kedua negara. “Saat ini masih banyak peluang untuk meningkatkan kerjasama khususnya di bidang perdagangan dan investasi,” kata dia.
Retno juga menyampaikan pentingnya penguatan hubungan kelompok swasta sebagai penggerak ekonomi kedua negara. Dalam pertemuan ini juga dibahas upaya peningkatan perdagangan di bidang pengiriman ikan dan kaviar, kertas, permesinan, dan karet.
Selain itu, Retno menyampaikan rencana pengangkatan Konsul Kehormatan RI di Albania. “Penunjukan ini tidak hanya mempererat hubungan kedua negara, tetapi juga akan memudahkan usaha menjaga berbagai kepentingan Indonesia di Albania,” katanya.
Indonesia juga meminta dukungan Albania atas rencana Indonesia menjadi anggota Dewan Keamanan PBB 2019—2020. “Kedua negara akan mempelajari kemungkinan saling dukung terhadap pencalonan kedua negara di organisasi internasional,” katanya.
Albania merupakan mitra dagang Indonesia ke-20 di Eropa Tengah dan Timur dengan nilai perdagangan mencapai US$ 7,5 juta pada 2014. Di sisi lain, Indonesia menjadi mitra dagang terbesar ke-2 Albania di kawasan ASEAN pada 2014.
ARKHELAUS WISNU