TEMPO.CO, Jakarta - Anggota parlemen Inggris Jeremy Corbyn telah menyatakan kecaman keras terhadap penjualan senjata pemerintah Inggris yang terus berlanjut ke Israel setelah pembantaian mengerikan di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Gaza.
Dalam sebuah tulisan di X, Corbyn mempertanyakan, "Jika pemandangan manusia yang dibakar hidup-hidup tidak akan menghentikan pemerintah Inggris memasok senjata ke Israel, lalu apa yang bisa?"
Sebelumnya, ia mengkritik tindakan Israel selama setahun terakhir, dengan menyatakan, "Israel telah menghabiskan setahun terakhir untuk menodai hukum internasional di siaran langsung TV. Sekarang mereka mengobarkan perang terhadap PBB sendiri, termasuk 10.000 pasukan penjaga perdamaian dari 50 negara yang ditempatkan di Lebanon."
Corbyn mendesak pemerintah Inggris untuk menghentikan dukungan militer, ekonomi, dan diplomatiknya terhadap pendudukan Israel sehubungan dengan krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung.
Israel membakar hidup-hidup warga Palestina di Rumah Sakit Al-Aqsa
Sedikitnya empat warga Palestina tewas dan lebih dari 40 orang lainnya terluka dalam pengeboman Israel terhadap tenda-tenda darurat yang didirikan oleh para pengungsi Palestina di halaman Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir al-Balah, Gaza tengah.
Pertahanan Sipil Gaza menegaskan bahwa tidak ada satu pun tempat yang aman di Jalur Gaza, dengan serangan terbaru terhadap warga sipil dan pasien di rumah sakit menjadi bukti tambahan.
Sebagai akibat dari pengeboman yang dahsyat tersebut, kebakaran terjadi, membakar setidaknya 30 tenda dan warga sipil yang berlindung di dalamnya. Api yang berkobar menyebar ke rumah sakit itu sendiri ketika kru pertahanan sipil mencoba untuk menahannya.
Inggris menjatuhkan sanksi terhadap tokoh militer Iran
Inggris telah menjatuhkan sanksi terhadap individu dan organisasi Iran setelah serangan Teheran terhadap Israel pada 1 Oktober.
Sanksi tersebut menargetkan tokoh-tokoh senior di angkatan darat, angkatan udara, dan organisasi-organisasi yang terkait dengan pengembangan rudal balistik dan rudal jelajah Iran, demikian menurut Kementerian Luar Negeri Inggris.
"Meskipun telah diperingatkan berulang kali, tindakan berbahaya Iran dan proksinya mendorong eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah," ujar Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy dalam sebuah pernyataan.
"Menyusul serangan rudal balistiknya ke Israel, kami meminta pertanggungjawaban Iran dan mengekspos mereka yang memfasilitasi tindakan ini."
Iran menembakkan sekitar 200 rudal ke Israel pada 1 Oktober dalam apa yang dikatakannya sebagai pembalasan atas pembunuhan para pemimpin Hizbullah dan Hamas serta seorang jenderal senior dari Korps Garda Revolusi Islam Iran.
AL MAYADEEN | AL JAZEERA
Pilihan Editor: Ribuan Penduduk Terjebak di Jabalia saat Serangan Israel di Gaza Utara