TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Selasa, 18 Juni 2024, mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah meyakinkannya bahwa pemerintahan Biden sedang bekerja untuk membatalkan pembatasan pengiriman senjata ke Israel.
Netanyahu dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa ketika ia bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pekan lalu, ia menyatakan penghargaannya atas dukungan yang diberikan Amerika Serikat kepada Israel sejak dimulainya perang melawan kelompok Islamis Palestina, Hamas, pada Oktober. Namun ia juga mengatakan bahwa "tidak dapat dibayangkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah AS telah menahan senjata dan amunisi untuk Israel."
Blinken, kata Netanyahu, meyakinkan bahwa pemerintahannya bekerja "siang dan malam" untuk menghilangkan hambatan-hambatan tersebut.
"Saya tentu saja berharap itu yang terjadi. Seharusnya begitu," kata Netanyahu. "Beri kami alat dan kami akan menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat."
Presiden Joe Biden bulan lalu memperingatkan Israel bahwa AS akan berhenti memasok senjata jika pasukan Israel melakukan invasi besar-besaran ke Rafah, kota yang penuh dengan pengungsi di Gaza selatan.
Beberapa hari kemudian, pasukan Israel memulai serangan di Rafah, dengan mengatakan bahwa militan Hamas bersembunyi di sana dan menegaskan bahwa melenyapkan Hamas dan membawa pulang para sandera adalah tujuan utama Israel.
Pada Senin, Washington Post melaporkan bahwa dua anggota penting Partai Demokrat di Kongres AS telah setuju untuk mendukung penjualan senjata besar-besaran ke Israel yang mencakup 50 jet tempur F-15 senilai lebih dari 18 miliar dolar AS.
Perwakilan Gregory Meeks dan Senator Ben Cardin, menurut laporan tersebut, telah menandatangani kesepakatan tersebut di bawah tekanan besar dari pemerintahan Biden setelah kedua anggota parlemen tersebut selama berbulan-bulan menghambat penjualan tersebut.
REUTERS
Pilihan Editor: Israel Tidak Lagi Jadi Tujuan Utama Jutawan