TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada Minggu, 16 Juni 2024, mendonasikan uang 113 ribu ringgit (Rp394 juta) dan 42 ekor sapi untuk total 29 masjid serta 13 surau di daerah pemilihan Indera Mahkota menyusul perayaan Idul Adha.
Dalam unggahan di Facebook, Anwar mengatakan Sekertarisnya Ahmad Farhan Fauzi telah membantu pendistribusian bantuan-bantuan tersebut ke surau dan masjid-masjid atas nama Anwar pribadi. Pendistribusian bantuan dilakukan dengan berkoordinasi dengan para pengurus surau dan masjid.
“Semoga masyarakat di Indera Mahkota bisa menjalankan ibadah kurban dengan rasa syukur. Insya Allah,” tulis Anwar dalam unggahannya.
View this post on Instagram
Umat muslim di Malaysia merayakan Idul Adha pada Senin, 17 Juni 2024. Madrasah Asyraful Madaris Tahfiz Centre di distrik Kuantan adalah salah satu lembaga yang mendapatkan santunan 50 ribu ringgit (Rp175 juta) dari Anwar. Donasi itu diperuntukkan untuk mengembangkan gedung sekolah yang berkapasitas 120 murid.
“Semoga sumbangan ini bisa membuat semua orang yang sedang menuntut ilmu mendapat kenyamanan. Insya Allah,” tulis Anwar di Facebook.
Anwar Ibrahim lahir pada 10 Agustus 1947 di Cherok Tok Kun, Penang, Malaysia. Mengutip dari Britannica, Anwar bersekolah di Sek Melayu Sungai Bakap, Sek Melayu Cherok Tok Kun dan Sek Ren Stowell, Bukit Mertajam. Anwar terpilih untuk melanjutkan ke Maktab Melayu Kuala Kangsar (MCKK) di Tingkatan Satu pada 1960 dan menjadi Ketua Pelajar di sana.
Anwar selanjutnya melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Malaya Kuala Lumpur pada 1967. Pada saat inilah ia memulai karir politiknya, ia dikenal sebagai pemimpin mahasiswa Islam di sana.
Pada 1971 ia mendirikan Gerakan Pemuda Muslim Malaysia, dan menjabat sebagai presidennya hingga tahun 1982. Melansir dari Al Jazeera, Anwar banyak terlibat dalam mengorganisir demonstrasi massa bahkan pernah dipenjara di bawah Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri yang sekarang sudah tidak ada.
Pada 1981, ia menarik perhatian Mahathir Mohamad, kandidat perdana menteri pada 1981 dan menjabat hingga pensiun pada 2003. Ketika itu, Anwar membuktikan sebagai politisi yang bersih sehingga dengan cepat naik ke Organisasi Nasional Melayu Bersatu yang saat itu merupakan sebuah partai besar. Dia mengepalai berbagai kementerian sampai akhirnya memimpin kementerian keuangan utama pada tahun 1991. Dua tahun kemudian, ia ditunjuk sebagai wakil perdana menteri hingga tahun 1998.
Raja Al-Sultan Abdullah pada November 2022 akhirnya menunjuk Anwar sebagai perdana menteri Malaysia yang baru, menggantikan Ismail Sabri Yakoob. Ketua Pakatan Harapan itu akan menjabat sebagai perdana menteri Malaysia yang ke-10.
Sumber: thestar.com.my
Pilihan editor: 27 Influencer Ditahan, Diduga Terlibat Sindikat Judi Online Malaysia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini