TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin geng Haiti dan mantan petugas polisi Jimmy "Barbecue" Cherizier memperingatkan akan adanya perang saudara jika Perdana Menteri Ariel Henry tidak mundur. “Jika Ariel Henry tidak mengundurkan diri, dan komunitas internasional terus mendukungnya, kita akan langsung menuju perang saudara yang akan berujung pada genosida,” kata Cherizier pada Rabu, 7 Maret 2024.
Geng Haiti pimpinan Cherizier telah mencoba beberapa kali untuk merebut bandara utama Port-au-Prince untuk menghentikan Henry kembali dari luar negeri. Mereka juga menyerang penjara, kantor polisi, menteri dan sasaran strategis lainnya.
Tiga hari setelah Henry menandatangani perjanjian bilateral di Kenya, ia kembali dan mendarat dengan selamat di San Juan, Puerto Riko, tempat ia tinggal. Henry berada di Kenya untuk menyelesaikan rincian pengerahan 1.000 petugas polisi Kenya guna mengambil kembali kendali atas negara yang bermasalah itu.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu bahwa pemerintah AS telah meminta Henry untuk meninggalkan jabatannya dan melanjutkan proses politik yang akan mengarah pada pembentukan dewan transisi presiden yang akan mengarah pada pemilihan umum. Namun pernyataan PBB itu dibantah oleh Amerika Serikat. Henry, yang berkuasa sejak 2021, telah menunda pemilu yang dijanjikan.
Pertempuran sengit antara polisi dan geng bersenjata telah terjadi di Haiti sejak akhir pekan. Lebih dari 4.500 narapidana melarikan diri dari dua penjara, termasuk anggota geng serta mereka yang ditangkap sehubungan dengan pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada tahun 2021.