TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas kesehatan di Jalur Gaza mengatakan sejumlah rumah sakit di bagian utara wilayah tersebut, belum mendapatkan bahan bakar. Gencatan senjata Israel Hamas semula bertujuan menyalurkan bahan bakar ke rumah sakit-rumah sakit.
“Bahan bakar yang sampai di Gaza City dan wilayah utara Gaza jumlahnya sedikit, dan diterima oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) untuk mengoperasikan sumur air di dalam kamp-kamp pengungsi,” kata Direktur Rumah Sakit di Gaza, Munir al-Bursh, pada Senin, 27 November 2023.
Oleh karena itu, Al-Bursh meminta bahan bakar dan obat-obatan segera dikirimkan ke rumah sakit-rumah sakit di Gaza.
Menurut otoritas kesehatan setempat, yang sampai ke rumah sakit di Gaza dan Gaza utara adalah satu kontener berisi 100 tempat tidur, yang diserahkan ke Rumah Sakit Indonesia.
Pada Senin pagi, otoritas perbatasan Palestina mengatakan kepada Anadolu bahwa sekitar 150 truk bantuan memasuki Gaza pada Minggu. Truk-truk tersebut meliputi tujuh truk berisi bensin, sesuai ketentuan jeda kemanusiaan yang disepakati oleh Israel dan Hamas.
Jeda kemanusiaan selama empat hari yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan AS itu mulai berlaku Jumat pekan lalu. Selama itu, Israel menghentikan sementara serangannya di Gaza.
Perjanjian jeda kemanusiaan tersebut meliputi pembebasan 50 tawanan Israel dari Gaza dengan imbalan pembebasan 150 warga Palestina selama empat hari gencatan senjata, serta masuknya ratusan truk bermuatan bantuan kemanusiaan, serta bantuan medis dan bahan bakar ke seluruh Jalur Gaza.
ANTARA
Pilihan editor: Menteri Luar Negeri OKI Kutuk Israel dan Terus Desak Gencatan Senjata, Ini Profil Organisasi Islam Terbesar