Efek El Nino, 2023 Menjadi Tahun Paling Panas dalam 125.000 Tahun

Efek El  Nino

Kombinasi antara perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia dan El Nino yang terjadi secara alami memicu kekhawatiran akan terjadinya lebih banyak kerusakan akibat panas – termasuk di Australia, yang bersiap menghadapi musim kebakaran hutan yang parah di tengah kondisi panas dan kering.

Pola cuaca El Nino yang sedang berlangsung diperkirakan akan berlangsung setidaknya hingga April 2024, kata Organisasi Meteorologi Dunia pada Rabu.

“Sebagian besar tahun El Nino kini memecahkan rekor karena pemanasan global tambahan akibat El Nino menambah peningkatan pemanasan yang disebabkan oleh aktivitas manusia,” kata Michael Mann, ilmuwan iklim di University of Pennsylvania.

Temuan para ilmuwan ini muncul tiga minggu sebelum pemerintah negara-negara bertemu di Dubai untuk perundingan iklim PBB tahun ini, yang dikenal sebagai COP28. Di sana, hampir 200 negara akan merundingkan tindakan yang lebih kuat untuk melawan perubahan iklim.

Isu utama dalam COP28 adalah apakah pemerintah setuju – untuk pertama kalinya – untuk menghentikan pembakaran bahan bakar fosil yang menghasilkan karbon dioksida.

Berdasarkan rencana produsen bahan bakar fosil saat ini untuk mengekstraksi batu bara, minyak dan gas, pada tahun 2030 produksi bahan bakar fosil global akan mencapai lebih dari dua kali lipat tingkat yang dianggap konsisten untuk memenuhi tujuan yang disepakati secara global untuk membatasi perubahan iklim, kata PBB dan para peneliti dalam laporan pada Rabu.

Meskipun negara-negara menetapkan target yang semakin ambisius untuk mengurangi emisi secara bertahap, sejauh ini hal tersebut belum terwujud. Emisi CO2 global mencapai rekor tertinggi pada 2022.

“Kita tidak boleh membiarkan banjir dahsyat, kebakaran hutan, badai, dan gelombang panas yang terjadi tahun ini menjadi hal yang biasa,” kata Piers Forster, ilmuwan iklim di Universitas Leeds.

“Dengan mengurangi emisi gas rumah kaca secara cepat selama dekade berikutnya, kita dapat mengurangi separuh laju pemanasan,” tambahnya.

REUTERS

Pilihan Editor: Israel Klaim Telah Membunuh Pembuat Senjata Terkenal Hamas

• Sebelumnya
• 1
• 2