6. Ratusan WNI ada di Israel dan puluhan di Palestina
Sebanyak 230 orang warga negara Indonesia atau WNI masih berada di Israel di tengah perang yang sedang memanas dengan Hamas. Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Lalu M. Iqbal, 230 orang WNI itu sedang melakukan wisata religi di beberapa titik di Israel. Iqbal meminta kepada WNI yang hendak bepergian ke Palestina dan Israel untuk mengurungkan rencana.
“Menimbang situasi keamanan terakhir dan demi keselamatan para WNI, pemerintah Indonesia menghimbau agar WNI yang berada di wilayah Palestina maupun Israel segera meninggalkan wilayah tersebut,” ujar Iqbal dalam keterangan tertulis, Selasa, 10 Oktober 2023.
Selain itu, berdasarkan catatan Kementerian Luar Negeri RI, terdapat 45 WNI di Palestina, 10 orang di Jalur Gaza dan 35 orang di Tepi Barat. Sebanyak tiga WNI yang semula berada di Jalur Gaza telah keluar dari wilayah itu menuju ke Mesir. Mereka selanjutnya akan kembali ke Indonesia.
7. Warga negara lain ikut jadi korban
Beberapa orang asing dilaporkan terbunuh atau disandera saat pejuang Hamas keluar dari Jalur Gaza pada Sabtu dan mulai menyerang Israel. Salah satu yang paling mematikan adalah serangan di festival musik Tribe of Nova. Serangan itu diperkirakan menyebabkan 260 orang tewas.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengkonfirmasi kematian sembilan warganya pada Senin. Sedangkan Pemerintah Thailand mengatakan 12 warga negara Thailand tewas dan 11 lainnya disandera oleh Hamas. Argentina juga mengonfirmasi empat warganya tewas. Sementara BBC melaporkan lebih dari 10 warga negara Inggris dikhawatirkan tewas atau hilang, meski hanya dua korban jiwa yang terkonfirmasi.
8. Menlu Rusia sebut pembentukan negara Palestina jadi solusi perdamaian
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan pembentukan negara Palestina adalah solusi yang paling dapat diandalkan untuk perdamaian di Israel. Hal itu disampaikannya saat berbicara pada hari Senin, 9 Oktober 2023, dalam konferensi pers dengan ketua Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit. Aboul Gheit mengunjungi Rusia setelah Hamas melancarkan serangan mendadak besar-besaran ke Israel itu.
“Menciptakan negara Palestina yang hidup berdampingan dengan Israel adalah jalan yang paling dapat diandalkan untuk menyelesaikan (konflik)”, kata Lavrov. “Kami tidak setuju dengan mereka yang mengatakan bahwa keamanan hanya dapat dijamin melalui perang melawan terorisme.”
9. Israel disebut abaikan peringatan intelijen Mesir
Israel diduga mengabaikan informasi intelijen Mesir soal rencana serangan Hamas dari Gaza. Seorang perwira intelijen senior Mesir mengklaim bahwa badan keamanan Israel meremehkan “peringatan” yang berulang kali dikeluarkan Kairo mengenai potensi serangan tersebut. Pejabat tersebut, yang identitasnya belum diungkapkan, mengatakan kepada kantor berita AP bahwa para pejabat Israel fokus pada Tepi Barat dan mengabaikan ancaman bahwa “sesuatu yang besar” sedang direncanakan dari Gaza.
Selanjutnya: Rumah Sakit Indonesia di Gaza rusak parah