Serangan-serangan di Masa Lalu
Polisi mengatakan mereka melakukan ledakan terkendali untuk "insiden paket mencurigakan" di wilayah lain di Ankara.
Pihak berwenang tidak mengidentifikasi kelompok militan tertentu.
Insiden ini terjadi hampir setahun setelah enam orang tewas dan 81 luka-luka dalam ledakan di jalan pejalan kaki yang sibuk di pusat kota Istanbul. Turki menyalahkan milisi Kurdi atas hal tersebut.
Selama serangkaian insiden berdarah pada 2015 dan 2016, militan Kurdi, ISIS, dan kelompok lain mengklaim atau disalahkan atas beberapa serangan di kota-kota besar Turki. Pada Maret 2016, 37 orang tewas di Ankara ketika sebuah mobil berisi bom meledak di pusat transportasi yang ramai.
Kepala jaksa penuntut Ankara pada Minggu meluncurkan penyelidikan atas apa yang disebutnya sebagai serangan teroris.
Parlemen Turki diperkirakan akan mempertimbangkan untuk meratifikasi upaya Swedia untuk bergabung dengan NATO dalam beberapa minggu mendatang, setelah Turki pada awalnya mengajukan keberatan dan menunda perluasan blok tersebut.
Erdogan tidak menyebut Swedia atau NATO, namun mengatakan kepada anggota parlemen bahwa menyetujui konstitusi baru adalah prioritas untuk sidang baru tersebut. Ketua parlemen mengatakan agendanya tidak akan menyerah pada teror.
Charles Michel, presiden Dewan Eropa, mengatakan dia mengutuk keras apa yang disebutnya sebagai serangan teroris, sementara Komisaris Uni Eropa untuk Perluasan Oliver Varhelyi mengatakan pihaknya mendukung Turki "dalam perjuangannya melawan terorisme".
REUTERS
Pilihan Editor: Medvedev: Instruktur Militer Inggris di Ukraina Sasaran Sah Pasukan Rusia