TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri RI menyatakan Indonesia mengecam keras serangan militer Israel di Jenin, Tepi Barat. Jakarta ingin isu Palestina jangan sampai dimarjinalkan di Perserikatan Bangsa-Bangsa. “Tindakan Israel ini tidak bisa dibiarkan begitu saja,” tulis Kementerian Luar Negeri RI dalam sebuah keterangan pada Selasa, 4 Juli 2023.
“Dewan Keamanan PBB harus segera mengambil sikap tegas dalam jalankan semua resolusi secara konsisten,” kata Kementerian Luar Negeri. Resolusi itu seperti yang dibuahkan pada 1947.
Pada 1947, Britania Raya dan Komite Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Palestina (UNSCOP) menyimpulkan bahwa orang Palestina keturunan Arab dan Yahudi, yang tunduk pada mandat Liga Bangsa-Bangsa yang dikelola Inggris sejak 1922, dianggap mampu memerintah diri mereka sendiri.
Israel meluncurkan serangan yang melibatkan ratusan pasukan komando dan serangan udara pada Senin pagi, 3 Juli 2023. Reuters, mengkonfirmasi berbagai sumber menyebut 10 warga Palestina Tewas dalam operasi Israel di Jenin yang diberi nama ‘Rumah dan Taman’.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan telah mengevakuasi 500 keluarga, atau sekitar 3.000 orang, dari kamp tersebut. Sekitar 14.000 orang tinggal dalam jarak kurang dari setengah kilometer persegi. Daerah itu menjadi salah satu titik fokus gelombang kekerasan yang melanda wilayah Tepi Barat selama lebih dari setahun.
Kelompok bantuan meminta Israel untuk menjamin akses kemanusiaan. Amerika Serikat mengatakan pada Senin bahwa pihaknya menghormati hak Israel untuk membela diri tetapi mengatakan korban sipil harus dihindari.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebutnya sebagai "kejahatan perang". PBB mengatakan semua operasi militer harus menghormati hukum internasional.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah dalam pesan singkatnya kepada Tempo pada Selasa, 4 Juli 2023, mengatakan, isu perdamaian internasional tanggung jawab utamanya ada di Dewan Keamanan. “Untuk isu Israel sering di-veto Amerika Serikat,” katanya.
Menurut Faizasyah, tidak mudah berbicara upaya diplomatik yang lain dari Jakarta. “Indonesia ingin memastikan bahwa isu Palestina tidak terpinggirkan oleh isu-isu lain, seperti konflik di Ukraina misalnya,” katanya.
Perkantoran dan bisnis di Tepi Barat – wilayah yang diduduki Israel, diperkirakan akan ditutup pada Selasa, sebagai tanggapan atas seruan pemogokan umum untuk memprotes operasi tersebut.
Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memberikan isyarat bahwa Israel hampir merampungkan operasi Jenin, setelah 10 orang Palestina dikabarkan tewas.
DANIEL A. FAJRI
Pilihan Editor: Jokowi Ajak Bos-bos Perusahaan Australia Berinvestasi di Proyek IKN