Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kapal Migran Tabrak Karang di Jalur Maut Italia, 45 Orang Tewas

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Tim penyelamat menemukan jenazah setelah kapal migran karam di Cutro, pantai timur wilayah Calabria Italia, Italia, 26 Februari 2023. REUTERS/Giuseppe Pipita
Tim penyelamat menemukan jenazah setelah kapal migran karam di Cutro, pantai timur wilayah Calabria Italia, Italia, 26 Februari 2023. REUTERS/Giuseppe Pipita
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Empat puluh lima orang tewas dan 80 lainnya selamat ketika sebuah perahu yang membawa migran menabrak karang di dekat pantai Italia selatan pada Minggu pagi, 26 April 2023.

Kapal karam di dekat Steccato di Cutro, sebuah resor tepi laut di pesisir timur Calabria, wilayah yang membentuk ujung sepatu bot Italia.

"Saat ini, 80 orang ditemukan selamat - beberapa di antaranya berhasil mencapai pantai setelah kapal karam - dan 43 mayat ditemukan di sepanjang pantai," kata penjaga pantai dalam sebuah pernyataan.

Kapal itu membawa sekitar 120 orang dan menabrak batu "beberapa meter dari pantai," kata penjaga pantai, menambahkan bahwa pencarian korban selamat lainnya masih dilakukan.

Walikota Cutro, Antonio Ceraso, mengatakan kepada saluran berita SkyTG24 bahwa perempuan dan anak-anak termasuk di antara yang tewas.

Dia mengatakan perahu kayu para migran "hancur" di tengah kondisi laut yang berbadai, dengan bagian-bagian reruntuhan kapal berserakan sekitar 300 meter dari pantai.

Ceraso mengatakan, dia menyaksikan "sebuah tontonan yang tidak ingin Anda lihat dalam hidup Anda ... pemandangan yang mengerikan ... yang tetap bersama Anda sepanjang hidup Anda."

Petugas pemadam kebakaran mencari di laut dengan jet ski, tetapi ombak tinggi membuat operasi menjadi sulit, kata juru bicara pemadam kebakaran Calabria Danilo Maida kepada Reuters.

Laporan awal dari ANSA dan kantor berita Italia lainnya, menyebutkan 27 mayat terdampar di pantai dan lebih banyak ditemukan di air.

Kantor berita Italia Adnkronos mengatakan para migran yang terjebak di kapal karam itu berasal dari Iran, Pakistan, dan Afghanistan, sementara ANSA mengatakan mereka berasal dari Iran, Irak, Afghanistan, dan Suriah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menyatakan "kesedihan yang mendalam" atas insiden mematikan itu, dan berjanji untuk menghentikan migrasi laut yang tidak teratur untuk mencegah lebih banyak kematian.

Pemerintah sayap kanannya telah mengambil tindakan keras terhadap migrasi sejak mengambil alih kekuasaan pada bulan Oktober, sebagian besar dengan membatasi kegiatan penyelamatan migran dengan undang-undang baru yang keras.

"Ini adalah tragedi besar yang menunjukkan kebutuhan mutlak untuk bertindak tegas terhadap jalur migrasi ilegal," kata Menteri Dalam Negeri Matteo Piantedosi dalam pernyataan terpisah.

"Penting" untuk menghentikan penyeberangan laut yang, menawarkan kepada para migran "fatamorgana ilusi tentang kehidupan yang lebih baik" di Eropa, memperkaya para penyelundup dan "menyebabkan tragedi seperti hari ini", katanya.

Paus Fransiskus, yang vokal membela hak-hak migran, mengatakan dia berdoa untuk semua orang yang terjebak dalam kapal karam selama pidato hari Minggu di Lapangan Santo Petrus.

Italia adalah salah satu titik pendaratan utama bagi para migran yang mencoba memasuki Eropa melalui laut. Padahal rute Mediterania Tengah itu dikenal sebagai salah satu yang paling berbahaya di dunia.

Menurut Proyek Migran Hilang Organisasi Internasional untuk Migrasi, 20.333 orang meninggal atau hilang di Mediterania Tengah sejak 2014.

Pilihan editor Malaysia Didesak Bongkar Kasus Kematian 150 Migran dalam Tahanan

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengintip Vila Mewah yang Diinapi Taylor Swift dan Travis Kelce di Danau Como

1 hari lalu

Villa Sola Cabiati, Danau Como, Italia. Instagram.com/@villasolacabiati
Mengintip Vila Mewah yang Diinapi Taylor Swift dan Travis Kelce di Danau Como

Taylor Swift dan Travis Kelce menginap di vila dari abad ke-16 saat liburan singkat di Danau Como Italia


Kota di Spanyol Ini Terapkan Jam Berkunjung Wisatawan untuk Atasi Overtourism

3 hari lalu

Pulau Menorca, Kepulauan Balearic, Spanyol (Pixabay)
Kota di Spanyol Ini Terapkan Jam Berkunjung Wisatawan untuk Atasi Overtourism

Penduduk pulau kecil di Spanyol itu mengatakan bahwa wisatawan berani masuk rumah dan naik ke balkon, bahkan mencuri barang.


5 Kota Terindah Menurut Traveler dari Florence hingga Kota Kecil di Portugal

5 hari lalu

Pemandangan dari Piazzale Michelangelo, Florence. Italia. Unsplash.com/Tod Podmore
5 Kota Terindah Menurut Traveler dari Florence hingga Kota Kecil di Portugal

Jawaban dari pengguna Reddit ini menunjukkan kota yang indah yang menarik dikunjungi


Kurangi Antrean yang Mengular, Bandara di Eropa Siap Terapkan FaceBoarding

8 hari lalu

Ilustasi bandara. Unsplash.com/Phil Mosley
Kurangi Antrean yang Mengular, Bandara di Eropa Siap Terapkan FaceBoarding

Penerapan FaceBoarding diharapkan mampu mengurangi jumlah antrean yang biasanya mengular di bandara


Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

17 hari lalu

Jendela wine atau buchette del vino di Florence, Italia. Lubang kecil ini digunakan untuk membeli wine pada abad ke-16, kembali populer saat pandemi Covid-19. (Instagram/@babaefirenze)
Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.


5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

20 hari lalu

Wisatawan mengenakan masker bedah berfoto selfie di depan spot wisata air mancur Trevi setelah dua kasus virus corona terkonfirmasi di kota mode tersebut di Roma, Italia, Jumat, 31 Januari 2020. Para pelancong yang tengah berwisata dengan rela mengenakan masker sebagai perlindungan diri dari virus baru tersebut. REUTERS/Remo Casilli
5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.


Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

21 hari lalu

Gondola di Kanal Venesia (Pixabay)
Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.


Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

24 hari lalu

Pandangan umum gerbang kota Porta Garibaldi, setelah pemerintah Italia memberlakukan lockdown di utara negara itu, di Milan, Italia, Ahad, 8 Maret 2020. Karantina diberlakukan setelah jumlah kasus virus corona melonjak 25% dalam periode 24 jam menjadi 7.375, sementara kematian naik 57% menjadi 366. REUTERS/Flavio Lo Scalzo
Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.


Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

24 hari lalu

Suasanan Venesia di Italia. Unsplash.com/Andreas M
Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.


Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

30 hari lalu

Danau Como, Italia. Unsplash.com/Lewis J Goetz
Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian