TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim sedang mempertimbangkan program subsidi pemerintah yang selama ini diberikan ke masyarakat. Selama ini, pemerintah Negeri Jiran itu memberikan subsidi BBM, minyak goreng, listrik, gula dan tepung, kepada semua warga.
Instansi pemerintah memiliki waktu dua minggu untuk meninjau implikasi dari penyempitan subsidi, katanya dalam konferensi pers di Kuala Lumpur, Minggu, 27 November 2022.
Baca juga 3 Langkah Penghematan Anwar Ibrahim: Tolak Ambil Gaji, Ganti Mobil Dinas, Renovasi Kantor
"Subsidi harus tepat sasaran, jika tidak, subsidi tersebut tidak hanya dinikmati oleh kelompok berpenghasilan rendah tetapi juga orang kaya," kata Anwar.
Insentif lain akan dipertimbangkan untuk industri yang tidak lagi mendapat manfaat dari subsidi, katanya.
Anwar melanjutkan sikap pemerintahan sebelumnya, yang bulan lalu mengusulkan anggaran lebih kecil, pemotongan subsidi karena kenaikan biaya komoditas dan dampaknya pada kas pemerintah. Malaysia diperkirakan menghabiskan 77,7 miliar ringgit (Rp273 triliun) tahun ini untuk subsidi.
Anwar mengatakan akan membahas penunjukan kabinet dengan mitra koalisinya dalam beberapa hari ke depan. Fokusnya adalah pada arah kebijakan pemerintah baru dan penunjukan kabinet. Ia mengatakan kabinetnya lebih ramping daripada pemerintahan PM Ismail Sabri Yaakob.
REUTERS