TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya satu orang tewas dan dua terluka akibat serangan angkatan bersenjata Ukraina ke kota Valuiki di wilayah Belgorod, Rusia, pada Jumat, 16 September 2022, kata Gubernur Vyacheslav Gladkov.
“Angkatan bersenjata Ukraina menembaki Valuiki. Sistem pertahanan udara merespons, tetapi ada beberapa kerusakan di darat. Menurut informasi awal, seorang warga sipil tewas. Dua orang yang terluka menerima bantuan medis di lokasi itu,” kata Gladkov di Telegram-nya, seperti dikutip Tass.
Sebuah gardu listrik di kota telah rusak akibat serangan itu, sehingga pasokan listrik ke warga terganggu.
Juga, delapan rumah pribadi dan tiga mobil terbakar di kota yang berpenduduk sekitar 30.000 jiwa itu.
Belum ada pernyataan resmi dari Ukraina tentang serangan ke Valuiki.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa jika Amerika Serikat memutuskan memasok Ukraina dengan rudal jarak jauh, maka tembakannya akan melewati "garis merah" dan menjadi "pihak dalam konflik".
Dalam sebuah pengarahan, juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova menambahkan bahwa Rusia "berhak untuk mempertahankan wilayahnya".
Washington secara terbuka memasok Ukraina dengan roket GMLRS canggih, yang ditembakkan dari peluncur HIMARS dengan jangkauan hingga 80 km.
"Jika Washington memutuskan untuk memasok rudal jarak jauh ke Kyiv, maka itu akan melewati garis merah, dan akan menjadi pihak langsung dalam konflik," kata Zakharova seperti dikutip Reuters.
Pejabat AS mengatakan Ukraina telah berjanji tidak menggunakan roket AS untuk menyerang wilayah Rusia.
Peluncur HIMARS juga dapat digunakan untuk menembakkan rudal taktis ATACMS jarak jauh, yang dapat memiliki jangkauan hingga 300 km. Seorang pejabat senior Ukraina menolak untuk mengatakan apakah Kyiv sekarang memiliki ATACMS.