3. Ukraina Ogah Berunding Kecuali setelah Paksa Mundur Rusia
Ukraina mengatakan bahwa tidak ada gunanya bernegosiasi dengan Rusia, kecuali jika pasukan Moskow sudah dipaksa mundur sejauh mungkin menuju perbatasan Ukraina.
Penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan hal itu ketika ditanya tentang tawaran dari Presiden Prancis Emmanuel Macron menjembatani pembicaraan antara Kyiv dan Moskow untuk mengakhiri perang di Ukraina yang melewati 100 hari pada hari Jumat.
"...Sampai kami menerima senjata dalam jumlah penuh, sampai kami memperkuat posisi kami, sampai kami mendorong mereka (pasukan Rusia) sejauh mungkin ke perbatasan Ukraina, tidak ada gunanya mengadakan negosiasi," kata Podolyak dalam acara televisi, Sabtu, 4 Juni 2022.
Ukraina, yang mengatakan bahwa Rusia telah menduduki sekitar 20% wilayahnya, sekarang menerima senjata yang lebih kuat dari Barat.
"Angkatan bersenjata kami siap untuk menggunakan (senjata baru) ... dan kemudian saya pikir kami dapat memulai babak baru pembicaraan dari posisi yang diperkuat," kata David Arakhamia, anggota parlemen Ukraina dan anggota tim negosiasi, mengatakan pada hari Jumat.
Pasokan senjata berat itu antara lain dari Amerika Serikat berupa sistem roket HIMARS yang memungkinkannya mencapai posisi Rusia dari jarak lebih jauh.
REUTERS