TEMPO.CO, Jakarta - Penerbangan internasional pertama yang membawa turis dijadwalkan mendarat di semua bagian negeri pada Senin, 21 Februari 2022 menyusul keputusan Australia untuk membuka kembali perbatasannya. Para pelancong yang boleh ke Australia hanya berlaku untuk yang sudah suntik dua dosis vaksin virus corona.
Kembalinya pengunjung internasional yang sudah imunisasi vaksin virus corona diharapkan bisa menghidupkan kembali sektor pariwisata Australia, yang menyediakan 660 ribu lapangan pekerjaan dan menyumbang A$60,4 miliar bagi perekonomian pada 2018-2019.
Diperkirakan ada lebih dari 1,23 juta pelajar, pelancong, dan pemegang visa working holiday di luar negeri yang, jika telah divaksinasi, akan dapat melakukan perjalanan ke Australia mulai 21 Februari 2022.
Terhitung sejak November 2021, sebanyak 92 ribu pelancong, 80 ribu pelajar internasional, 35 ribu pemegang visa terampil, dan 5.600 pemegang visa working holiday telah tiba di Australia.
Kedutaan Besar Australia di Jakarta dalam keterangan menjelaskan sebanyak 56 penerbangan internasional tiba di Australia pada Senin, 21 Februari 2022. Diantara penerbangan yang tiba itu adalah 27 penerbangan ke Sydney, dari Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Singapura, Uni Emirat Arab, Jepang dan tujuan lainnya.
Untuk merayakan kembalinya kedatangan internasional, Australia menggelar karpet selamat datang, dengan acara khusus yang sudah disusun di Bandara Internasional Sydney. Pelancong pertama yang kembali ke Sydney disambut dengan hadiah Vegemite dan mainan koala dan kanguru, kru Surf Life Saving yang ikonik, dan seorang DJ yang memainkan lagu-lagu favorit Australia.
Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Australia Dan Tehan mengatakan kembalinya kedatangan internasional merupakan langkah penting dalam pemulihan Covid-19 di Australia
“Respon kesehatan dan ekonomi Australia terhadap pandemi ini termasuk yang terbaik di dunia, dengan salah satu tingkat vaksinasi tertinggi dan kematian yang rendah. Kami berhasil mengelola pandemi dan belajar hidup dengan virus (corona). Warga Australia bisa bepergian ke luar negeri, dan kami menyambut pengunjung internasional ke negara kami,” kata Menteri Tehan.
Bagi para pemegang visa yang belum suntik dua dosis vaksin virus corona, akan tetap memerlukan pengecualian perjalanan yang sah untuk memasuki Australia. Mereka pun harus mau tunduk pada persyaratan karantina negara bagian yang dituju dan teritori.
Baca juga: Scoot, JetStar, dan KLM Royal Dutch Akan Buka Kembali Rute Penerbangan ke Bali
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.