TEMPO.CO, Jakarta - Hampir setengah dari sekitar 10 ribu karyawan di perusahaan pesawat Textron Inc dan Spirit AeroSystems di Wichita, Kansas, AS, tetap menolak vaksinasi Covid-19, meski terancam kehilangan pekerjaan.
Pemerintah federal mewajibkan vaksinasi bagi semua pekerja perusahaan yang mengerjakan proyek pemerintah untuk mencegah penularan virus corona.
"Kami akan kehilangan banyak karyawan karena ini," kata Cornell Adams, kepala distrik serikat pekerja setempat, seperti dikutip Reuters, Selasa.
Banyak pekerja tidak keberatan dengan vaksinasi, katanya, tetapi sangat menentang apa yang mereka lihat sebagai campur tangan pemerintah dalam keputusan kesehatan pribadi.
Serikat pekerja telah menyewa pengacara untuk membantu karyawan dan mempersiapkan tuntutan hukum terhadap perusahaan jika permintaan pengecualian medis atau agama untuk vaksinasi ditolak.
Adams, yang mengaku pendukung Demokrat, mengatakan dia tidak akan lagi memilih partai itu. "Mereka tidak akan pernah mendapatkan suara lagi dari saya dan saya mengatakan hal yang sama kepada para pekerja di sini."
Presiden Joe Biden mengharuskan karyawan kontraktor proyek pemerintah divaksinasi penuh sebelum 8 Desember 2021.
Jika mendapatkan suntikan vaksin Pfizer dengan jeda antar vaksinasi 3 pekan, maka pekerja harus menjalani vasinasi pertama Rabu besok.
Karyawan tidak bisa lagi menggunakan vaksin Moderna karena jeda antar suntikan 4 pekan. Namun jika menggunakan vaksin Johnson & Johnson yang hanya satu dosis, bisa hingga 24 November.
Mandat tersebut telah memicu protes pekerja di industri di seluruh negeri, serta dari pejabat pendukung Partai Republik.
Penolakan terhadap mandat tersebut berpotensi menyebabkan ribuan pekerja AS kehilangan pekerjaan dan membahayakan pemulihan ekonomi yang sudah lamban, kata para pemimpin serikat pekerja, pekerja dan eksekutif perusahaan.
Di Boeing, lebih dari 7.000 pekerja mengajukan pengecualian agama dan sekitar 1.000 mencari pengecualian medis untuk menghindari vaksinasi. Itu berarti sekitar 6% dari sekitar 125.000 karyawan pembuat pesawat AS.
Dalam rapat serikat pekerja Boeing di Auburn pekan lalu, ada 3 lusin pegawai yang memilih keluar dari perusahaan dari[ada harus divaksin. Sementara beberapa orang lainnya akan minta pensiun dini.
CEO Raytheon Technologies, Greg Hayes, pekan lalu mengatakan, perusahaan pertahanan AS akan kehilangan "beberapa ribu" karyawan karena mandat tersebut.
Sebuah kelompok yang mewakili FedEx Corp, United Parcel Service dan operator kargo lainnya mengatakan hampir tidak mungkin untuk memvaksinasi semua tenaga kerja mereka sebelum batas waktu.
Beberapa perusahaan telah memberlakukan mandat vaksin bahkan tanpa peraturan pemerintah langsung.
Mercedes-Benz AS misalnya, mengumumkan bahwa sertifikat vaksin menjadi syarat bekerja mulai 4 Januari 2022. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi peraturan pemerintah AS yang akan mewajibkan perusahaan dengan minimal 100 karyawan menjalankan vaksinasi pada pegawainya.