TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Tayyip Erdogan membatalkan rencana menghadiri konferensi iklim COP26 setelah Inggris tidak bisa memenuhi tuntutan Ankara menyangkut pengaturan keamanan, demikian dilaporkan Reuters mengutip dua pejabat Turki, Senin, 1 November 2021.
Erdogan kembali ke Turki dari KTT G20 di Roma dan batal hadir di KTT iklim di Glasgow, kata kantor berita Anadolu. Kepresidenan Turki tidak memberikan alasan kepulangannya yang mendadak itu.
Seorang pejabat, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan ada masalah protokol atas kehadiran Erdogan yang direncanakan pada pertemuan tersebut. Pejabat Turki lainnya mengatakan pihak berwenang Inggris belum memenuhi permintaan Turki mengenai protokol dan keamanan.
"Presiden mengambil keputusan seperti itu karena permintaan kami mengenai jumlah kendaraan untuk keamanan dan beberapa permintaan terkait keamanan lainnya tidak semuanya dipenuhi," kata pejabat senior itu kepada Reuters.
Sejauh ini belum ada tanggapan dari pejabat Inggris terkait batalnya Erdogan ke COP26.
Namun 16 kepala negara yang hadir di KTT G20, termasuk Presiden AS John Biden, Presiden Jokowi dan lainnya hadir di COP26.
Erdogan sebelumnya diperkirakan akan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Glasgow, tetapi mereka bertemu di Roma pada hari Minggu, 31 Oktober 2021.
Bulan lalu, parlemen Turki meratifikasi perjanjian iklim Paris, menjadi negara G20 terakhir yang melakukannya.
Ankara telah menunda ratifikasi selama bertahun-tahun, karena mereka mau boleh digolongkan sebagai negara maju sehingga menyebabkan berkurangnya akses ke pendanaan untuk mendukung pengurangan emisi berdasarkan perjanjian tersebut.
Turki juga secara historis bertanggung jawab atas bagian yang sangat kecil dari emisi karbon.
Erdogan mengatakan pekan lalu bahwa Turki telah menandatangani nota kesepahaman di mana ia akan mendapatkan pinjaman senilai $3,2 miliar untuk memenuhi tujuan energi bersih yang ditetapkan dalam kesepakatan Paris.