Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

40 Tahun Lalu, Mesir Terguncang Presiden Anwar Sadat Ditembak Saat Festival

Reporter

image-gnews
Presiden Mesir Anwar Sadat dan Wakil Presiden Husni Mubarak menyaksikan parade militer sebelum terjadi penembakan terhadap presiden Anwar Sadat oleh sejumlah tentara di Kairo, 6 Oktober 1981. AP/Bill Foley
Presiden Mesir Anwar Sadat dan Wakil Presiden Husni Mubarak menyaksikan parade militer sebelum terjadi penembakan terhadap presiden Anwar Sadat oleh sejumlah tentara di Kairo, 6 Oktober 1981. AP/Bill Foley
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tepat hari ini, 6 Oktober 40 tahun lalu, Presiden Mesir ketiga, Anwar Sadat, tewas ditembak saat Festival Peringatan Hari Kemenangan pada Perang Yom Kippur melawan Israel. Peristiwa ini tentu mengguncang Mesir dan dunia. Sebab, bentuk pembunuhan seperti ini baru pertama kali terjadi. 

Muhammad Anwar el-Sadat merupakan presiden Mesir yang ketiga. Presiden ini memperoleh penghargaan nobel perdamaian dari PBB karena berhasil mendamaikan Mesir dan Israel. Namun, perdamaian ini berbuntut pada penjemputan ajalnya. Siapakah Anwar Sadat sebenarnya?

Sadat adalah seorang politisi handal asal Mit Abu Al Kum, Al-Minufiyah, Mesir. Lahir pada 25 Desember 1918, sehingga ia besar ketika Mesir masih di tangan Inggris. Sadat merupakan 13 bersaudara dan tumbuh dalam keluarga yang serba miskin. 

Kala itu, Inggris mendirikan sekolah militer di Mesir dan Sadat menjadi salah satu murid angkatan awal sekolah tersebut. Melansir laman biography.com, setelah lulus dari sekolahnya, ia terjun ke dunia politik. Salah satu orang yang dekat dengannya adalah Gamal Abdel Nasser, yang kemudian menjadi Presiden Mesir. 

Pada 1950-an, ia berhasil membantu untuk menggulingkan rezim monarki di Mesir. Pada 1964, ia menjadi wakil presiden mendampingi Nasser. Pada 1970, ia menjadi presiden Mesir ketiga setelah Nasser meninggal dunia. 

Pada 1967, semasa menjadi wakil presiden, Sadat menginisiasi dilakukannya Perang Yom Kippur untuk merebut kembali Semenanjung Sinai dan Dataran Tinggi Golan Suriah yang sedang berada ditangan Israel. Perang ini kemudian berakhir pada gencatan senjata kedua dengan dimenangkan oleh pihak Mesir. 

Melansir laman brookings.edu, sejak peristiwa itu, Sadat dikenal dengan “Hero of the  Crossing” atau “Pahlawan Penyeberangan”. Pada 1977, Sadat ke Israel untuk melakukan perdamaian dengan pihak Israel. Pada 1979, ditandatangani perjanjian damai Mesir-Israel oleh Sadat dan Begin. Perjanjian perdamaian ini menghasilkan Nobel Perdamaian bagi Sadat dan Begin. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, perjanjian ini tidak dipandang baik oleh masyarakat Mesir. Apalagi bagi para anggota Jihad Islam Mesir. Hal ini berbuntut pada tewasnya Anwar Sadat pada Festival Peringatan Hari Kemenangan pada Perang Yom Kippur 6 Oktober 1981. Ia dibunuh dengan cara dilempari granat dan ditembaki dengan peluru. 

Otak dibalik pembunuhan Presiden Mesir Anwar Sadat ini adalah Muhammad Abdus Salam Faroj dengan yang bertindak di lapangan adalah Kholid Islambuliy, Atho Thoyal, Abdul Hamid Abdus Salam, dan Husain Abbas. 

JACINDA NUURUN ADDUNYAA 

Baca: Cucu Perempuan Anwar Sadat Diculik, Ditebus Rp 7,3 Miliar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

29 menit lalu

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin usai acara Perayaan Hari Kebebasan Pers Sedunia 2024 di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta Pusat pada Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.


Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

2 jam lalu

Orang-orang melarikan diri dari bagian timur Rafah setelah militer Israel mulai mengevakuasi warga sipil Palestina menjelang ancaman serangan di kota Gaza selatan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan 6 Mei 2024. (Reuters)
Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya


Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

1 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.


Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

1 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

2 hari lalu

Personel Inafis Polres Ciamis melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus mutilasi di Desa Cisontrol, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat, 3 Mei 2024. Polres Ciamis mengamankan tersangka mutilasi berinisial TR (50 tahun) yang diduga membunuh dan memutilasi tubuh istrinya Y (50 tahun). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri


Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.


Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.


Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.


Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.


Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

2 hari lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza