TEMPO.CO, Jakarta - Proyektil yang ditembakkan Korea Utara ke wilayah pantai timur pada Selasa kemarin, 28 September 2021, adalah sebuah rudal hipersonik yang baru saja dikembangkan. Kantor berita KCNA pada Rabu, 29 September 2021 mewartakan rudal hipersonik itu bagian dari rangkaian senjata terbaru yang diuji-cobakan oleh Korea Utara, sebuah negara terpencil.
Militer Korea Selatan mengkonfirmasi Korea Utara telah menembakkan rudal ke laut timur. Pyongyang menyerukan kepada Amerika Serikat dan Korea Selatan agar menghapus standar ganda mereka pada program-program senjata kalau ingin memulihkan lagi pembicaraan diplomatik.
Sebuah rudal diluncurkan dalam latihan Resimen Rudal Kereta Api di Korea Utara pada 16 September 2021. Latihan menembak uji menilai kesiapan tempur dan kemampuan melakukan tugas daya tembak resimen yang baru diorganisir. KCNA via REUTERS
Perkembangan sistem senjata telah meningkatkan kemampuan pertahanan Korea Utara. KCNA mewartakan rudal hipersonik adalah senjata strategis Korea Utara.
Korea Utara secara stabil telah mengembangkan sistem persenjataannya di tengah kebuntuan pembicaraan senjata rudal dan nuklir balistik, yang sebagai imbal baliknya, Amerika Serikat akan melonggarkan sanksi-sanksi.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak menghadiri peluncuran rudal hipersonik pada Selasa kemarin. KCNA menyebut ini adalah peluncuran pertama, yang dikonfirmasi oleh ilmuwan pertahanan nasional sebagai kontrol navigasi dan stabilitas rudal.
Rudal hipersonik yang dinamai Hwasong-8, menembak sesuai targetnya secara teknis. Rudal itu juga melakukan maneuver dan meluncur dari hulu ledak peluncur hipersonik yang terpisah.
Baca juga: Korea Utara Sebut Usulan Korsel untuk Mengakhiri Perang Korea Terlalu Prematur