TEMPO.CO, Jakarta - Yohana Banunaek, Ibu TKI Adelina Lisao menyerukan keadilan bagi putrinya yang tewas akibat disiksa majikan di Malaysia setahun lalu. Kasus Adelina mendapat perhatian luas dari publik di Malaysia dan Indonesia karena kejinya majikan menyiksannya, seperti menyuruhnya tidur disamping kandang anjing.
“Saya telah kehilangan putri saya setahun ini. Dia meninggal bukan karena sakit, tetapi karena dia disiksa,” kata Yohana, seperti dikutip dari thestar.com.my, mengenang setahun meninggalnya Adelina.
Baca: Polisi Selidiki Transaksi Dana Perekrut Adelina Sau
Majikan Adelina, yakni seorang ibu dan putrinya telah dituntut di pengadilan atas tuduhan melakukan pembunuhan dan merekrut warga negara asing tanpa dokumen yang sah. Namun perkembangan penegakan keadilan bagi kasus ini dinilai lamban.
Baca: Adelina Dibawa Diam-diam ke Malaysia Saat Ibu Bekerja di Ladang
Direktorat Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Kementerian Luar Negeri RI saat dihubungi Tempo Rabu malam, 13 Februari 2019, mengenai perkembangan kasus Adelina, belum mau memberikan komentar. Adelina meninggal pada 10 Februari 2018 atau sehari setelah diselamatkan dari rumah majikannya di Malaysia. Adelina adalah TKI dari Nusa Tenggara Timur.
Yohana Banunaek, ibu kandung Adelina Lisao saat melapor ke Polres Timor Tengah Selatan, 14 Februari 2018. ISTIMEWA/ YOHANES SEO
Glorene Das, Direktur Tenaganita sebuah lembaga hak-hak pekerja migran prihatin dengan penegakan hukum dalam kasus Adelina.
“Sudah satu tahun dan masih belum ada keadilan,” kata Das, yang juga menyoroti sejumlah kasus yang diajukan ke pengadilan untuk gaji yang tidak dibayar, pemecatan yang salah dan pemotongan gaji, namun kasus-kasus itu tak banyak mengalami kemajuan.
Kementerian Tenaga Kerja Malaysia, M. Kulasegaran mengatakan Malaysia telah menyatakan perang terhadap perdagangan manusia dan perbudakan. Sebuah undang-undang perburuhan saat ini tengah digodok pihaknya.
Saat ini diperkirakan ada dua juta tenaga kerja asing yang mencari nafkah di Malaysia. Sejumlah lembaga memperkirakan ada jutaan pekerja asing yang bekerja ilegal di Malaysia, banyak dari mereka adalah korban perdagangan manusia yang dijanjikan akan dibayar dengan gaji tinggi. Kebanyakan tenaga kerja asing di Malaysia yang bekerja di sektor rumah tangga berasal dari Indonesia dan Kamboja.