Sinergi Olahraga-Pariwisata Rangsang Ekonomi Global
Reporter
Editor
Rabu, 13 Agustus 2003 10:20 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Olahraga dan pariwisata, dua komponen utama dari ekonomi global saat ini, menjanjikan masa depan ekonomi yang luar biasa jika disinergikan secara tepat dan luas. Penyelenggaran mega-event olahraga seperti Piala Dunia dan Olimpiade otomatis akan merangsang pertumbuhan sektor pariwisata dunia. Hal itu diungkapkan Aim Zein Minggu (12/5) kepada Tempo News Room sebelum berangkat menuju Seoul, Korea untuk mengikuti “International Conference on Sport and Tourism” yang digelar World Tourism Organization (WTO), International Olympics Committee (IOC), Panitia Piala Dunia 2002 dan Departemen Seni & Budaya Korea, 14-15 Mei. Ketua Forum Pariwisata Padang Sumatra Barat ini bersama Mr. Zulkifli Mohammad (Secretariat ASEAN), Dato' M. Jegathesan (Malaysia) dan Varong Songcharoen (Thailand) mewakili ASEAN berbicara dalam conferensi WTO tersebut. WTO dan IOC sendiri sedang berupaya mengidentifikasi even-even lainnya yang bisa dijadikan mega-even dunia selain Piala Dunia dan Olimpiade. Menurut Aim, pada tahun 1999, WTO dan IOC sudah menandatangani kerjasama pembentukan format baru pariwisata dunia yang bersinergi dengan even-even olahraga. Baru pada tahun 2001, konferensi pertama tentang sinergi olahraga-pariwisata ini digelar di Spanyol yang diikuti oleh delegasi dari 105 negara dan yang kedua di Seoul pekan ini. ASEAN terutama Malaysia dan Thailand, jelasnya lagi, mencoba memanfaatkan peluang ini karena sudah berpengalaman menggelar event besar seperti Asian Games, SEA Games dan Formula 1. “Sedangkan dari Indonesia kita akan memperkenalkan potensi surfing di Kepulauan Mentawai, Sumatra, yang sudah dua kali menggelar World Surf Contest yang diikuti oleh para surfer dunia,” ujar Aim. (budiputra - Tempo News Room)
Berita terkait
Rayakan HUT Ke-105 Damkar, Bupati Sukabumi:Tingkatkan Layanan
56 detik lalu
Rayakan HUT Ke-105 Damkar, Bupati Sukabumi:Tingkatkan Layanan
Sepanjang 2023 DPKP mengatasi 579 kebakaran dan 517 non-kebakaran 517.