Putin Salahkan AS Gagal Temukan Senjata Pemusnah Masal di Irak
Reporter
Editor
Senin, 11 Agustus 2003 14:48 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Presiden Rusia Vladimir Putin mengkritik pasukan sekutu pimpinan Amerika yang sejauh ini gagal menemukan sedikitpun senjata pemusnah masal di Irak, seperti yang selama ini dituduhkan oleh Amerika. Putin, sambil menunjuk pasukan sekutu yang menginvasi Irak sejak 20 Maret, mengatakan kepada wartawan: "Jika saya berada dalam posisi mereka, tentu saya menginginkan menemukan sesuatu. Sangat aneh bahwa hingga saat ini tidak ada satupun yang mereka temukan," katanya usai pertemuannya dengan Kanselir Jerman Gerhard Schroeder dan Presiden Perancis Jacques Chirac di Saint Petersburg, Jumat (11/4). Putin juga menegaskan bahwa jika senjata yang dituduhkan selama ini tidak ditemukan berarti tujuan pasukan koalisi belum berhasil dicapai. "Bahkan hingga saat-saat terakhirnya, rezim Saddam Hussein tidak menggunakan senjata pemusnah massal. Kita masih tidak tahu jika memang ada hal semacam itu," kata dia. Sebelum invasi dilakukan, pemerintah Amerika mengatakan adanya bahaya yang dimiliki Irak karena diduga memiliki senjata nuklir, biologis, dan kimia, menjadi pembenaran aksi militer sepihak walaupun tanpa izin Perserikatan Bangsa-Bangsa. Rusia, Jerman dan Perancis secara terang-terangan menentang rencana perang Amerika. Ketiganya menilai bahwa metode damai masih dapat ditempuh untuk memeriksa senjata Irak. Tim inspeksi senjata PBB keluar dari Irak beberapa saat sebelum ultimatum Amerika berakhir. Amerika mengultimatum Presiden Irak Saddam Hussein untuk meninggalkan negerinya sendiri atau diserang. (Budi Riza-Tempo News Room/AFP)
Berita terkait
Menpora Bakal Kebut Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven, Bisa Main di Kuaifikasi Piala Dunia 2026?
23 detik lalu
Menpora Bakal Kebut Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven, Bisa Main di Kuaifikasi Piala Dunia 2026?
Menpora Dito Ariotedjo berbicara soal peluang Calvin Verdonk dan Jens Raven tampil bersama Timnas Indonesia pada kualifikasi Piala Dunia 2026 Juni mendatang.