Bush Bentuk Pengadilan Khusus Teroris

Reporter

Editor

Jumat, 16 Februari 2007 02:15 WIB

TEMPO Interaktif, Washington: Presiden Amerika Serikat George W. Bush kemarin telah mengeluarkan surat perintah pelaksanaan pengadilan militer pertama untuk para tersangka teroris.Perintah yang dikeluarkan Gedung Putih itu secara resmi menetapkan berdirinya komisi militer yang akan mengadili para tersangka "tentara musuh", seperti yang ditahan dalam penjara Amerika di Guantanamo, Kuba, setelah serangan 11 September 2001 di New York."Sejauh ini jaksa penuntut militer telah mengajukan dakwaan terhadap tiga orang tersangka," kata seorang pejabat administrasi Gedung Putih yang minta namanya tak disebut. "Kini dakwaan itu dapat dilanjutkan dan pengadilan yang pantas akan dapat digelar di hadapan komisi militer berdiri."Pengadilan itu akan dilaksanakan dengan memakai panduan baru yang dibikin Departemen Pertahanan untuk pengadilan khusus di Guantanamo. Panduan itu pernah disajikan Pentagon di hadapan Kongres pada pertengahan Januari tahun lalu.Panduan sepanjang 238 halaman itu menetapkan bahwa desas-desus dan informasi yang diperoleh secara paksa dapat diajukan sebagai bukti jika hakim militer menimbangnya dapat dipercaya. Orang yang terbukti bersalah dapat dieksekusi atas perintah Presiden Amerika.Pada Juni 2006, Mahkamah Agung telah menetapkan bahwa pengadilan seperti itu tidak sah karena Kongres belum mengesahkannya. Tapi Kongres, yang dikuasai kaum Republiken, kemudian meloloskan rancangan undang-undang pendirian pengadilan militer itu pada akhir tahun lalu.Menurut Pentagon, sekitar 60-80 tahanan akan diadili dengan pengadilan khusus ini. Saat ini ada sekitar 400 orang yang masih ditahan di Guantanamo.Kolonel Morris Davis, ketua jaksa penuntut untuk komisi militer tersebut, awal bulan ini telah mengumumkan dakwaan terhadap tiga tersangka teroris: David Hicks, pelatih ternak Australia yang ditangkap di Afganistan; Salim Hamdan, orang Yaman yang dituduh menjadi pengemudi Usamah bin Ladin; dan Omar Ahmed Khadr, remaja Kanada yang menjadi tahanan termuda Guantanamo (usianya 15 tahun ketika ditangkap di Afganistan).Davis mengusulkan Hicks dituntut karena "memberi dukungan materi untuk aksi terorisme dan berusaha membunuh yang melanggar hukum perang". Jika terbukti bersalah, pria berusia 31 tahun itu akan menghadapi hukuman maksimum penjara seumur hidup.Sejumlah anggota parlemen Australia selama tiga tahun terakhir telah selusin kali meminta pemerintah Amerika mempercepat pengadilan atas Hicks, yang ditahan di Guantanamo tanpa proses pengadilan selama lima tahun. Namun, semua desakan itu tak digubris.Michael Johnson, anggota parlemen dari Partai Liberal, telah menyurati Perdana Menteri Australia John Howard dan menyatakan lima tahun adalah waktu yang sangat lama bagi seseorang untuk dipenjara tanpa proses pengadilan."Saya telah menulis kepada Perdana Menteri untuk mendorongnya mempengaruhi pemerintah Amerika buat memulangkan David Hicks dan merencanakan waktu peradilannya," kata Johnson.Perdana Menteri Howard berjanji akan mengangkat masalah ini saat Wakil Presiden Amerika Dick Cheney berkunjung ke Sydney pekan depan. AFP | AAP | ABC | KURNIAWAN

Berita terkait

Reaksi Dunia Pascaserangan Teroris ke Menara Kembar WTC New York 11 September 2001

12 September 2023

Reaksi Dunia Pascaserangan Teroris ke Menara Kembar WTC New York 11 September 2001

Tragedi 11 September di menara kembar WTC telah berlalu 22 tahun silam yang menewaskan hampir 3.000 orang. Saat itu begini reaksi dunia.

Baca Selengkapnya

Ada SBY hingga Hitler, Ini 9 Pemimpin Negara yang Punya Hobi Melukis

24 Agustus 2023

Ada SBY hingga Hitler, Ini 9 Pemimpin Negara yang Punya Hobi Melukis

Beberapa pemimpin negara di dunia memiliki hobi dalam berkesenian, seperti melukis. Salah satu mantan presiden Indonesia yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga ahli dalam melukis yang juga menjadi hobinya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: NATO Soal Grup Wagner hingga AS Didesak Minta Maaf

28 Juni 2023

Top 3 Dunia: NATO Soal Grup Wagner hingga AS Didesak Minta Maaf

Top 3 dunia adalah NATO angkat suara soal kudeta Grup Wagner di Rusia, Pakistan protes pernyataan BIden-Modi hingga AS didesak minta maaf.

Baca Selengkapnya

Pakar PBB Desak AS Minta Maaf kepada Tahanan Guantanamo

27 Juni 2023

Pakar PBB Desak AS Minta Maaf kepada Tahanan Guantanamo

Pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa menilai perlakuan pemerintah AS terhadap narapidana Teluk Guantanamo kejam, tidak manusiawi dan merendahkan martabat manusia.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Penjara Guantanamo, 35 Pria Muslim Masih Ditahan Tanpa Dakwaan

12 Januari 2023

21 Tahun Penjara Guantanamo, 35 Pria Muslim Masih Ditahan Tanpa Dakwaan

Menurut Amnesty International, 20 dari 35 tahanan yang tersisa di Guantanamo telah dibebaskan, tetapi tetap dikurung.

Baca Selengkapnya

Hari-hari Terakhir Presiden Irak Saddam Hussein, Dieksekusi Mati di Tiang Gantungan 16 Tahun Lalu

30 Desember 2022

Hari-hari Terakhir Presiden Irak Saddam Hussein, Dieksekusi Mati di Tiang Gantungan 16 Tahun Lalu

Saddam Hussein dihukum gantung pada 30 Desember 2006. Ini profil dan hari-hari terakhir Presiden Irak paling diperhitungkan di dunia.

Baca Selengkapnya

Narapidana Tertua Guantanamo Saifullah Paracha Dibebaskan Setelah 19 Tahun

29 Oktober 2022

Narapidana Tertua Guantanamo Saifullah Paracha Dibebaskan Setelah 19 Tahun

Saifullah Paracha, yang ditahan di Guantanamo sejak 2003 dan dituduh mendanai al-Qaeda, tidak pernah didakwa seperti kebanyakan tahanan di sana.

Baca Selengkapnya

5 Film yang Terinspirasi Tragedi Teror 9/11

13 September 2022

5 Film yang Terinspirasi Tragedi Teror 9/11

Sejarah Amerika Serikat mencatat peristiwa 9 September 2001 atau teror 9/11 sebagai tragedi yang memilukan. Sineas pun memindahkan ke layar lebar.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

30 Juni 2022

Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

Pengadilan Prancis menjatuhkan vonis seumur hidup kepada Salah Abdeslam, satu-satunya pelaku teror Paris 2015 yang masih hidup

Baca Selengkapnya

George W Bush Sebut Invasi AS ke Irak Brutal, Padahal Maksudnya Ukraina

19 Mei 2022

George W Bush Sebut Invasi AS ke Irak Brutal, Padahal Maksudnya Ukraina

Bekas Presiden AS George W Bush keliru ingin mengecam invasi Rusia ke Ukraina, namun menyebut invasi AS ke Irak brutal.

Baca Selengkapnya