Derita Orang Tua Rohingya di Kamp Pengungsi Bangladesh

Reporter

Jumat, 22 September 2017 23:00 WIB

Seorang wanita pengungsi muslim Rohingya yang menggendong anaknya saat berdesak-desakan untuk mendapatkan bantuan makanan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 21 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton

TEMPO.CO, Dhaka - "Lebih baik mati ditembak di Myanmar daripada hidup seperti ini," ucap Nasima Khatun, 70 tahun, kepada kantor berita Anadolu, Kamis, 21 September 2017.

Dia datang ke Bangladesh setelah melalui jalan panjang dan penderitaan dari Buchidang, Myanmar.


Baca:Tenda Bantuan Indonesia untuk Rohingya Telah Dipasang



Nasima menjelaskan, dia merasa sekujur tubuhnya sakit. Air hujan meresap ke dalam tenda kecil yang menjadi tempatnya bernaung. Tempat itu sekarang seperti kubangan, berlumpur dan pengap.

Perempuan renta ini memiliki seorang putra berusia 12 tahun. Dua putra lainnya meninggal sebelumnya. Dia bersama suaminya melintasi tujuh bukit berjalan kaki untuk mencapai Bangladesh. Menurutnya, makanan dan kondisi kehidupan di kamp pengungsi sangat menyedihkan. Bahkan dia tidak ganti pakaian selama delapan hari.


Baca: Truk Palang Merah Bawa Bantuan untuk Rohingya Terbalik, 9 Tewas

Pegungsi Rohingya gaek lainnya adalah Sayeeda Banu, 60 tahun. Sama seperti Nasima, Sayeeda melakukan perjalanan jauh bersama suaminya. Tiba-tiba kenangan ribuan mayat yang dimutilasi berkelebat di benaknya.

Dia tidak ingin kembali ke sana. Sayeeda merasa sakit ketika bergerak dan berdoa agar cepat pulih.

Suaminya, Muhammad Sultan, 68 tahun, adalah seorang petani. Mereka memiliki lahan, sawah, delapan sapi, empat kambing dengan berbagai ukuran. Semua itu ditinggalkan demi mencari tempat aman.

Kini, mereka harus melebarkan tangannya untuk mendapatkan makanan. Kadang-kadng mereka mendapatkannya dan tak jarang susah menemukan makanan. Mereka tinggal di kamp pengungsi Tengkhali.

Menurut data hasil survei ISCG pada 20 September 2017, sebanyak 429 ribu Rohingya mengungsi ke Bangladesh sejak 25 Agustus 2017. Sebanyak 145 ribu pengungsi berada di kamp, sedangkan 196 ribu Rohingya lainnya berada di bukit, di bawah tenda kecil, dan dekat kamp. Adapun 88 ribu orang bersama keluarganya yang berada di sana sebelumnya.

Salamat Ullah, 60 tahun, memiliki enam anak laki-aki dan beberapa perempuan yang mengungsi ke Bangladesh pekan lalu. Dia adalah seorang pegawai pemerintah, pensiun dari pekerjaannya setahun lalu dan membangun sebuah rumah cantik di Buchidong, Myanmar. Dia memiliki 17 sapi dan banyak lahan subur.

Demi menyelamatkan nyawanya, dia meninggalkan Myanmar dan seluruh harta yang dimiliki. Sekarang mereka dihadapkan pada tantangan untuk bisa hidup.

Pria yang belum pernah menengadahkan tangannya untuk meminta bantuan itu sekarang harus berjuang mendapatkan makanan untuk mengatasi rasa laparnya.

Almaskatu, seorang perempuan berusia 70 tahun. Dia memiliki dua anak laki-laki yang paling muda bernama Mojammel yang diambil dari rumahnya. Alamaskatu kabur ke Bangladesh bersama menantu dan cucunya berusia dua tahun.

Mereka bersembunyi di dalam hutan selama tujuh hari tanpa makanan. Setelah tiba di Bangladesh, mereka mendapatkan makanan dan pakaian tetapi tidak bisa mandi. Penderitaannya kian menjadi setelah dia kehilangan anak laki-lakinya.

"Dia selalu berdoa agar ada perdamaian di Myanmar sehingga bisa kembali," tulis Anadolu.

ANADOLU | CHOIRUL AMINUDDIN

Advertising
Advertising

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

23 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya