Terungkap, Korea Utara Belajar Teknologi Nuklir dan Senjata Cina

Reporter

Editor

Budi Riza

Jumat, 8 September 2017 15:02 WIB

Sebuah prangko baru yang dikeluarkan dalam rangka memperingati peluncuran uji coba kedua peluncuran rudal balistik antarbenua "Hwasong-14" KCNA via REUTERS

TEMPO.CO, Beijing - Korea Utara ternyata berhasil mengembangkan senjata nuklir setelah mempelajari teknologi nuklir dan berbagai sistem senjata dari Cina. Kebijakan ini dengan terang-terangan melanggar sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dikeluarkan pada 2016.


Penyelidikan terbaru yang dilakukan oleh media Amerika, Wall Street Journal, menyebutkan program pertukaran pelajar kedua negara itu berperan penting dalam meningkatkan kemampuan teknis Pyongyang untuk mengembangkan program senjata nuklir kontroversialnya. Ini terlihat dengan melonjaknya jumlah mahasiswa bergelar doktor dari 354 orang pada 2009 menjadi 1086 orang pada 2015.


Baca: Korsel Prediksi Korea Utara Akan Luncurkan Rudal Sabtu Besok


Seperti dilansir media Asia Correspondent pada 8 September 2017, sejumlah siswa Korea Utara dilaporkan pergi ke Cina. Mereka ini mendapat beasiswa dari pemerintah Cina untuk biaya kuliah, akomodasi gratis dan biaya hidup bulanan sekitar Rp6 juta (US $450).


Baca: Amerika Desak PBB Berlakukan Embargo Minyak Untuk Korea Utara


Advertising
Advertising

Para siswa Korea Utara sebagian besar telah mempelajari ilmu teknik, fisika, matematika, metalurgi, material dan ilmu terkait yang semuanya dapat membantu program nuklir Pyongyang.


"Mereka mudah dikenali dari pakaian dan penampilan mereka," kata mahasiswa Cina lulusan Institut Teknologi Harbin (HIT).


HIT adalah salah satu sekolah teknik terkemuka di Cina yang berfokus pada penelitian "teknologi rahasia militer" dan terkait penelitian antariksa. Kampusnya berada di Provinsi Heilongjiang utara, yang berdekatan letaknya secara geografis dengan Korea Utara.


Tahun lalu, Kim Jong-un mendesak siswa dan staf di Universitas Kim Il-sung di Pyongyang untuk memajukan institusi ini menjadi "kelas dunia". Ini dilakukan lewat berbagai seminar akademis internasional dan proyek penelitian bersama dengan universitas luar negeri.



ASIA CORRESPONDENT|YON DEMA

Berita terkait

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

4 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

8 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

8 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

9 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

4 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya