Bom Hidrogen Korea Utara Bisa Lenyapkan New York

Reporter

Senin, 4 September 2017 13:59 WIB

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbincang dengan para peneliti saat memeriksa pemuatan bom hidrogen yang akan dimuat di rudal balistik antar benua (ICBM) baru, 3 September 2017. Kim Jong Un terlihat puas dan bangga lantaran 100 persen bahan baku komponen bom hidrogen tersebut dibuat di dalam negeri (Korea Utara). KCNA via AP

TEMPO.CO, Pyongyang—Bom hidrogen yang baru saja diuji coba Korea Utara pada Ahad lalu disebut dapat melenyapkan seluruh penghuni New York jika dijatuhkan di kota itu.

”Perangkat semacam itu bisa menguapkan seluruh kota di New York, tidak ada yang tetap hidup,” kata pakar nuklir Andrei Lankov, seorang profesor studi Korea di Universitas Kookmin di Seoul, kepada Al Jazeera, Senin 4 September 2017.

”Dengan bom atom Anda bisa membunuh separuh (total orang) Manhattan, itu paling banyak,” lanjut dia.

Rezim Kim Jong-un yang berkuasa di Korut dalam pernyataan yang disiarkan stasiun televisi negara mengatakan bahwa bom hidrogen siap dipasang di rudal balistik antarbenua (ICBM).

Sepanjang sejarah, dunia telah dikejutkan bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, di akhir Perang Dunia II. Bom atom kala itu itu telah menewaskan lebih dari 200 ribu orang.


Baca: Korea Utara Klaim Kembangkan Bom Hidrogen untuk ICBM

Bom hidrogen yang diklaim Korut sukses dites kemarin diperkirakan berdaya 100 kiloton, 10 kali lebih kuat dari tes serupa pada tahun lalu. Uji coba kemarin juga telah memicu gempa buatan yang menurut Survei Geologi AS (USGS) berkekuatan 6,3 magnitudo.

Rezim Kim Jong-un dalam sebuah pernyataan menyatakan bahwa tes senjata nuklir keenam kali yang mereka lakukan sukses sempurna.

”Uji bom hidrogen yang diperintahkan oleh pemimpin Kim Jong-un adalah kesuksesan sempurna dan merupakan langkah bermakna dalam menyelesaikan program senjata nuklir negara,” kata pemerintah Korut dalam sebuah pernyataan.

Bom hidrogen, yang juga disebut bom termonuklir, menggunakan fusi—atau inti atom yang datang bersamaan—untuk menghasilkan energi peledak.

Bom atom mengandalkan fisi, atau pemisahan atom, sama seperti pembangkit tenaga nuklir.

Teknologi bom hidrogen lebih canggih, dan ketika sekali tercapai akan menjadi ancaman yang lebih besar. Bom ini juga dapat dibuat cukup kecil agar sesuai sebagai hulu ledak rudal balistik antarbenua atau ICBM.

Tak hanya dampak yang lebih mengerikan dari bom atom, pembuatan bom hidrogen juga jauh lebih mahal. Tapi, menurut Lankov, semahal apa pun teknologi bom berbahaya itu tidak penting bagi rezim Kim Jong-un.

”Bagi Korea Utara untuk memiliki perangkat yang sangat mahal itu sedikit berlebihan, ini sama sekali tidak masuk akal,” kata Lankov.

”Ini seperti membeli (mobil) Porsche untuk berbelanja di toko terdekat. Ini adalah program yang sangat mahal, yang tidak akan benar-benar memberikan kontribusi besar terhadap keamanan mereka, tapi pemerintah terkadang melakukan hal-hal gila,” kritik Lankov.

Bom hidrogen adalah standar global untuk lima negara dengan kemampuan nuklir terbesar, yakni AS, Rusia, Prancis, Inggris dan Cina.

Negara lain mungkin juga memilikinya atau menggarapnya, walaupun ada upaya di seluruh dunia untuk mencegahnya.

Kune Y Suh, seorang profesor teknik nuklir di Seoul National University, menyebut tes senjata nuklir Pyongyang sebagai ”game changer”.

Korea Utara telah secara efektif menetapkan dirinya sebagai negara nuklir,” kata Suh.

AL JAZEERA | REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI





Advertising
Advertising

Berita terkait

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

8 jam lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

7 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

8 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

8 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

10 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

13 hari lalu

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.

Baca Selengkapnya

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

15 hari lalu

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Korea Utara dan Iran diketahui memiliki hubungan yang dekat.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

17 hari lalu

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

21 hari lalu

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.

Baca Selengkapnya