Paus Desak Myanmar Hentikan Kekerasan terhadap Rohingya

Reporter

Senin, 28 Agustus 2017 06:51 WIB

Paus Fransiskus memimpin Misa Malam Paskah di Basilika St. Peter, Vatikan, 15 April 2017. REUTERS

TEMPO.CO, Kota Vatikan—Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus, menyerukan agar kekerasan atas warga Rohingya segera diakhiri.

Seperti dilansir AP, Ahad 27 Agustus 2017, Paus mengatakan bahwa ia menerima berita buruk tentang penganiayaan agama minoritas, “saudara-saudara kita warga Rohingya” dalam Misa di Lapangan St. Peter.

"Saya ingin mengungkapkan kedekatan penuh dengan mereka. Mari kita minta Tuhan menyelamatkan mereka dan memberi pria dan wanita kebaikan untuk membantu mereka, agar mereka mendapat hak-hak penuh,” kata Fransiskus.

Sebelumnya laman ucanews.com melaporkan Fransiskus telah menjadwalkan kunjungan ke negara tersebut pada pekan terakhir November mendatang. Namun, Vatikan menyatakan kunjungan itu masih dipertimbangkan.


Baca: Rohingya Angkat Senjata, Ribuan Warga Lari dan Dievakuasi

Perlakuan tidak manusiawi terhadap sekitar 1,1 juta Muslim Rohingya di sebagian besar negara Buddha, Myanmar, telah muncul sebagai tantangan terbesar bagi pemimpin nasional, Aung San Suu Kyi.

Pada Jumat lalu, Suu Kyi mengecam penyerangan oleh milisi Rohingya Muslim yang membawa senjata, tongkat, dan bom rakitan ketika mereka menyerang 30 kantor polisi dan sebuah pangkalan militer.

Peraih hadiah Nobel Perdamaian telah dituduh oleh beberapa kritikus Barat karena tidak berbicara mengenai minoritas Muslim yang telah lama dianiaya, dan tetap mempertahankan serangan balasan tentara setelah serangan Oktober 2016.

Win Myat Aye, menteri kesejahteraan sosial, mengatakan pada Sabtu malam, 4.000 penduduk desa telah dievakuasi dari desa mereka - merujuk pada penduduk non-Muslim di wilayah tersebut.

Kementerian tersebut menyediakan fasilitas untuk non-Muslim di tempat-tempat seperti vihara-vihara, kantor pemerintah, dan kantor polisi setempat di kota-kota besar.

Belum terdengar informasi yang melaporkan evakuasi khusus penduduk Rohingya, kecuali berita tentang pelarian mereka ke Bangladesh.


Rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Myanmar telah memicu kemarahan warga Budha karena mereka menolak dukungan Fransiskus terhadap minoritas Rohingya selama ini.

AP | NEWS24 | SITA PLANASARI AQUADINI




Advertising
Advertising


Berita terkait

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

4 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

6 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

6 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

8 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

9 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

10 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

11 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

12 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

17 hari lalu

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

18 hari lalu

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.

Baca Selengkapnya