PBB Gagalkan Pengiriman Bahan Kimia Korea Utara ke Suriah

Reporter

Selasa, 22 Agustus 2017 17:18 WIB

Petugas medis Suriah melakukan latihan bagaimana memberikan pertolongan pada korban serangan kimia di Gaziantep, Turki, 20 Juli 2017. Pelatihan yang diselenggarakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia dimaksudkan untuk mempersiapkan tenaga medis Suriah menghadapi serangan senjata kimia. REUTERS/Murad Sezer

TEMPO.CO, New York- Perserikatan Bangsa Bangsa atau PBB menyatakan dalam kurun waktu 6 bulan terakhir, pihaknya telah mengamankan 2 pengiriman bahan kimia asal Korea Utara ke Suriah.

Hal itu terlihat dalam laporan oleh panel pakar independen PBB yang diajukan ke Dewan Keamanan PBB awal bulan ini. Namun tidak memberikan rincian kapan atau dimana penangkapan itu terjadi.

"Panel tersebut sedang menyelidiki pengiriman bahan kimia terlarang, rudal balistik dan kerja sama senjata konvensional antara Suriah dan Korea Utara," kata para ahli dalam laporan 37 halaman tersebut.

Baca: Ukraina Akui Mesin Roket Buatannya Dipakai Korea Utara, tapi...

Seperti yang dilansir Reuters paeda 22 Agustus 2017, menurut laporan tersebut, 2 negara anggota PBB menemukan bahwa pengiriman bahan kimia itu ditujukan ke Suriah. Negara Anggota lain memberi tahu panel bahwa barang tersebut merupakan bagian dari kontrak KOMID dengan Suriah.

KOMID adalah Korea Mining Development Trading Corporation. Perusahaan yang masuk daftar hitam oleh Dewan Keamanan pada tahun 2009 dan digambarkan sebagai agen senjata utama Pyongyang dan pengekspor peralatan yang berkaitan dengan rudal balistik dan senjata konvensional.

"Para penerima adalah Scientific Studies and Research Center (SSRC) Suriah, entitas Suriah yang diidentifikasi oleh Panel pernah bekerja sama dengan KOMID dalam pengiriman barang terlarang sebelumnya," tambah laporan itu.

Baca: 3,5 Juta Warga Korea Utara Daftar Relawan Perang

SSRC telah mengawasi program senjata kimia negara tersebut sejak tahun 1970an.

Para pakar PBB mengatakan kegiatan antara Suriah dan Korea Utara yang mereka selidiki termasuk kerjasama program rudal Suriah Scud dan pemeliharaan dan perbaikan sistem pertahanan udara rudal permukaan-ke-udara Suriah.

Sejauh ini perwakilan Korea Utara dan Suriah untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa belum memberikan komentar terkait laporan tersebut.

Suriah setuju untuk menghancurkan senjata kimia pada tahun 2013 dengan kesepakatan yang ditengahi oleh Rusia dan Amerika Serikat. Namun, para diplomat dan inspektur senjata menduga Suriah mungkin secara diam-diam mempertahankan atau mengembangkan kemampuan senjata kimia baru.

Baca: Kisah Pendeta Kanada Dihukum Kerja Paksa 2,5 Tahun di Korea Utara

Pada perang sipil selama lebih dari enam tahun di negara tersebut, Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia mengatakan bahwa agen sarat obat terlarang telah digunakan setidaknya dua kali, sementara penggunaan klorin sebagai senjata telah tersebar luas.

Korea Utara telah mendapat sanksi PBB sejak tahun 2006 terkait pengembangan program rudal balistik dan nuklirnya. Dewan Keamanan PBB juga telah memberikan sanksi tambahan setelah Korea Utara melakukan lima uji coba senjata nuklir dan empat rudal balistik antarbenua.

REUTERS|YON DEMA

Berita terkait

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

33 hari lalu

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

Komnas HAM apresiasi kesimpulan dan rekomendasi Komite HAM PBB. Meminta pemerintah implementasi kebijakan dan pelaksanaan di pusat serta daerah

Baca Selengkapnya

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

48 hari lalu

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

TPN Ganjar-Mahfud menilai sosoran PBB soal cawe-cawe Jokowi, telah membuat citra bekas Wali Kota Solo itu menjadi buruk di mata dunia.

Baca Selengkapnya

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

13 Februari 2024

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

9 Februari 2024

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengajak negara pesisir Samudera Hindia untuk menggenjot sistem mitigasi tsunami, mencakup kesiagaan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

21 September 2023

Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

Presiden Jokowi berulangkali tidak hadir secara langsung dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

20 September 2023

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

Pembelajaran sepanjang hayat dan meningkatkan keterampilan menjadi kunci mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDG.

Baca Selengkapnya

Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

26 April 2023

Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

Dua kader Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) mewakili Indonesia di forum diskusi internasional ECOSOC Youth Forum PBBB

Baca Selengkapnya

Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

5 April 2023

Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

Larangan Taliban mendorong PBB meminta semua staf - pria dan wanita - untuk tidak masuk kerja selama 48 jam.

Baca Selengkapnya

UGM Tembus 10 Besar Dunia Versi THE University Impact Rankings 2022

29 April 2022

UGM Tembus 10 Besar Dunia Versi THE University Impact Rankings 2022

Pada tahun ini Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menembus posisi 10 besar dunia untuk SDG 1, yaitu No Poverty atau Tanpa Kemiskinan.

Baca Selengkapnya

Siswa MAN 2 Mataram Wakili Indonesia di Simulasi Sidang PBB

2 Maret 2022

Siswa MAN 2 Mataram Wakili Indonesia di Simulasi Sidang PBB

Muhammad Andrianudin, siswa kelas 12 Program Keagamaan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Mataram menjadi wakil Indonesia di simulasi sidang PBB atau MUN.

Baca Selengkapnya